Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Lakukan Investigasi di Lokasi KKN Desa Penari, Vlogger Wahyu Purnomo Temukan Kejanggalan saat Petang

Vlogger Wahyu Purnomo menuturkan, ada lokasi yang dikeramatkan di tempat tersebut seperti yang diceritakan di kisah KKN Desa Penari

Editor: muslimah
TWITTER.CO/@SIMPLEMAN/TV ONE
Misteri terkait KKN di Desa Penari. 

TRIBUNJATENG.COM - Cerita KKN Desa Penari masih hangat dibicarakan di dunia maya. 

Banyak yang penasaran hingga mencoba berkunjung langsung ke lokasi yang disebu-sebut mirip dengan yang digambarkan dalam cerita.

Termasuk diantaranya seorang vlogger,  Wahyu Purnomo.

Ia dan tim pun melakukan investigasi, apa ditemukan di sana?

Vlogger Wahyu Purnomo menceritakan pengalamannya saat melakukan investigasi soal lokasi 'Desa Penari'.

Sebagaimana diketahui, Desa Penari menjadi heboh di masyarakat karena adanya cerita horor dialami mahasiswa peserta KKN di kawasan itu.

Kendati demikian, Desa Penari itu bukan merupakan nama daerah yang sebenarnya sehingga banyak masyarakat penasaran mengenai keberadaan tempat itu.

Teka-teki Desa Penari pun berusaha dikuak vlogger Wahyu Purnomo.

Vlogger Wahyu Purnomo melalui wawancara dengan TV One menceritakan pengalamannya saat mengunjungi beberapa tempat yang diduga merupakan Desa Penari.

Satu diantara tempat yang dikunjunginya Wana Wisata Rawa Bayu di Banyuwangi.

Vlogger Wahyu Purnomo menuturkan, ada lokasi yang dikeramatkan di tempat tersebut seperti yang diceritakan di kisah KKN Desa Penari.

Selain itu, terdapat pula desa yang harus diakses melalui hutan.

"Kalau dari clue yang ada, kita fokus di Banyuwangi.

Kemarin kita juga mengunjungi Desa Tumiren cuma clue-nya kurang mirip, jauh dari ekspektasi," kata Wahyu Purnomo.

Wahyu Purnomo menyatakan, ia berkunjung ke beberapa lokasi tersebut untuk menunjukkan bahwa tempat itu sakral sehingga harus dihormati.

Simak videonya:

"Kita ngevlog mengangkat hal-hal positif di sana. Warga disana juga sambutannya baik," tutur Wahyu Purnomo.

Wahyu Purnomo memaparkan, ia bersama teman-temannya melakukan investigasi mengenai lokasi Desa Penari karena memiliki vlog yang bertemakan horor sehingga ia merasa tertarik untuk mencari tahu.

"Kita merasa tertantang dengan cerita Desa Penari, imajinasi kita itu 'kayanya asik', kita juga suka dan penasaran. Yaudah kita coba cari tahu dan lumayan mirip," ujar Wahyu Purnomo.

Kejanggalan

Wahyu Purnomo memaparkan, ia merasakan kejanggalan ketika melakukan investigasi di lokasi Desa Penari.

"Ada kejanggalan dirasakan saat petang, mau lanjut pulang karena enggak mungkin bertahan di situ sampai malam.

Jadi pas teman saya (Deni) selesai buang air kecil terus ketemu seseorang (entah penduduk atau petani di sana) dan bertanya.

Namun orang ini tak menggubris sama sekali," kata Wahyu Purnomo mengungkapkan.

p

Vlogger Wahyu Purnomo saat melakukan investigasi di Desa Penari. (TV ONE)

Wahyu Purnomo menyatakan, orang yang ditemui Deni saat itu benar-benar tak menjawab pertanyaan sehingga Deni langsung kembali berkumpul bersama rekan-rekannya untuk melanjutkan perjalanan.

"Si Deni langsung lari ke kita. Kita juga enggak ada memikirkan hal mistis saat itu jadi kita positive thinking," kata Wahyu Purnomo mengimbuh.

Cerita Horor Disukai Masyarakat

Akhir-akhir ini, warganet dihebohkan cerita horor "KKN di Desa Penari".

Cerita tersebut ditulis admin akun @SimpleM81378523 melalui Twittern.

Bahkan, pada Kamis (29/8/2019) tagar #kkndesapenari juga menjadi trending topic nomor 1 di Twitter Indonesia.

Menurut pantauan Tribunnews.com pada  Jumat (30/8/2019), tagar tersebut juga sudah "dibicarakan" lebih dari 30 ribu kicauan.

"KKN di Desa Penari" merupakan kisah yang bercerita tentang kelompok Mahasiswa yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan mengalami kejadian horor.

Diceritakan, kejadian tersebut terjadi pada tahun 2009.

Lokasi KKN kelompok Mahasiswa tersebut disamarkan dengan menggunakan nama "Desa Penari".

Yang membuat cerita tersebut banyak diperbincangkan adalah banyaknya spekulasi mengenai lokasi tempat asli di kalangan warganet.

Namun, penulis cerita "KKN di Desa Penari" bersikukuh untuk tidak mengatakan lokasi sebenarnya.

Menanggapi viralnya kisah horor tersebut, banyak pertanyaan tentang mengapa kisah horor diminati oleh banyak golongan masyarakat.

Hening Widyastuti yang merupakan seorang psikolog asal Solo menilai hal tersebut karena adanya rasa sensasional yang didapatkan oleh seseorang ketika menonton film horor.

Dikutip dari Kompas.com pada Kamis (29/8/2019), Hening juga menambahkan bahwa para penggemar cerita horor biasanya adalah orang yang menyukai sensasi tantangan dan memiliki jiwa yang tidak monoton.

Campuran antara emosi dan rasa takut seseorang bisa terjadi saat membaca atau amenonton cerita horor.

"Rasa sensasional yang paling dicari saat film horor ditayangkan, rasa deg-degan bercampur takut yang luar biasa serta keingintahuan yang besar akan apa yang akan terjadi di cerita berikutnya," ucap Hening.

Hening juga menambahkan bahwa cerita horor bisa menjadi salah satu cara bagi seseorang untuk mengatasi stres.

Dengan menonton atau membaca cerita horor, pikiran bisa kembali fresh.

"Biasanya dengan melihat film horor rasa jenuh stres yang dia miliki di alam nyata akan berkurang. Paling tidak mengurangi pikiran yang ruwet. Sehingga dia kembali fresh dengan adanya cerita horor yang menimbulkan deg-degan luar biasa," ujarnya.

Hening kembali menambahkan, membiarkan diri sendiri untuk "me time" dalam membaca maupun menonton cerita horor dapat menjadi cara untuk mengurangi stres.

Namun, Hening juga menyarankan dalam menikmati cerita horor harus dalam batasan yang wajar.

"Apapun yang dilakukan dalam batas kewajaran semuanya baik baik saja," tambahnya mengatakan.

Sebelum "KKN di Desa Penari" juga terdapat cerita horor yang ramai di Kaskus, Keluarga Tak Kasat Mata (KTKM).

Kisah KTKM merupakan kisah yang dibagikan oleh Genta dan menjadi pembicaraan warganet dan Kaskuser khususnya beberapa tahun lalu.

Bahkan, KTKM diterbitkan menjadi sebuah buku dan juga diangkat menjadi sebuah film.

Untuk film horor terbaru ini ada "Makmum" yang diperankan oleh Titi Kamal.

Film "Makmum" merupakan adaptasi dari film pendek dengan judul yang sama.

Bahkan, di Malaysia, film tersebut sukses raup Rp 19,5 miliar.(*)

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Kejanggalan di Lokasi KKN Desa Penari Saat Wahyu Purnomo Lakukan Investigasi, Apa Ditemukan di Sana?

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved