Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Habibie Meninggal Dunia: Kenangannya Tentang Soekarno dan Soeharto, Juga Angkatan Udara

Kenangan Habibie yang meninggal pada Rabu petang mengenai Soekarno dan Soeharto

Editor: abduh imanulhaq

Kenangan Habibie yang meninggal pada Rabu petang mengenai Soekarno dan Soeharto

TRIBUNJATENG.COM - Sosok Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie yang meninggal pada Rabu (11/9/2019) petang akan selalu tertulis dalam buku sejarah besar Indonesia.

Pada masa pemerintahan Ir Soekarno, ia didorong untuk belajar dan dikirim ke Jerman.

Lalu begitu Soeharto berkuasa, ia ditarik kembali.

Ia pulang untuk menulis sejarah besar pula: membangun industri pesawat terbang Indonesia, juga sempat memimpin negeri ini melewati transisi reformasi.

Presiden pertama, Ir Soekarno, memang pernah bercita-cita agar Indonesia Berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) dalam rencana pembangunan jangka panjangnya.

Maka, pada 1950 ia mulai mengirim putra-putri terbaik untuk sekolah ke luar negeri, agar nanti ketika pulang sudah bisa membangun negerinya dengan lebih baik.

Salah satu tujuan pengiriman para pelajar itu untuk belajar dalam pilihan bidang pembuatan kapal terbang penumpang atau pembuatan kapal laut untuk mengangkut barang-barang.

Habibie termasuk pelajar pilihan itu.

Pada waktu program pengiriman pelajar itu muncul, Habibie baru menginjak kelas tiga SMP.

Ia pun menjadi pelajar Indonesia gelombang empat yang belajar di bidang pesawat terbang pada 1954.

Habibie berhasil menyelesaikan strata 1 pada usia 22 tahun dan strata dua pada usia 24 tahun.

"S-3 konstruksi pesawat terbang 28 tahun di Jerman.

Di tempatnya Teodhore Von Karman, guru besar yang pertama dalam konstruksi pesawat terbang, yang mendirikan NASA.

Saya asisten di situ, dan bisa dibaca di Google," kisah dia seperti dilansir Kompas.com.

Halaman
1234
Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved