Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

19 Desa di Kendal Berpotensi Besar Terdampak Kekeringan, 2633 Warga Sudah Merasakan Susahnya

2633 jiwa dari tiga desa di kabupaten Kendal sudah tedampak kemarau panjang tahun 2019.

Penulis: Dhian Adi Putranto | Editor: muh radlis
tribunjateng/dok
FOTO ILUSTRASI KEKERINGAN DI JATENG 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - 2633 jiwa dari tiga desa di kabupaten Kendal sudah tedampak kemarau panjang tahun 2019.

Tiga desa itu yakni Desa Curugsewu dan Desa Kalilumpang Kecamatan Patean, serta Desa Nolokerto Kecamatan Kaliwungu.

Warga tiga desa tersebut mengalami kesulitan mendapatkan air bersih karena sumber air di desa tersebut mengalami penyusutan sehingga memerlukan pendistribusian air bersih di desa itu.

Kepala Seksie Kedaruratan dan Keselamatan, BPBD Kendal, Slamet mengatakan bahwa pihaknya telah memetakan daerah yang mempunyai potensi kekeringan pada saat musim kemarau tiba.

"Ada 19 Desa di enam kecamatan yang kami petakan dalam wilayah bepotensi terdampak kekeringan.

Saat ini sudah ada tiga desa yang terdampak," ujarnya.

Truk Over Dimensi dan Loading Nekat Melintas di Tegal, Siap-siap Kena Denda Rp 500 Ribu

Pertama di Indonesia, Alpha Queen Fat Freeze Hilangkan Lemak Membandel Tanpa Operasi

Ia mengatakan bahwa pihaknya sudah mendistribusikan 42 tangki air kepada desa yang membutuhkan air bersih.

Pihak dari Swasta pun juga ikut membantu pendistribusian air bersih kepada desa-desa yang membutuhkan air.

"Pihak swasta yang sudah terlibat yakni dari organisasi amil zakat dari Kota Semarang dan pihak PMI Kendal.

Jumlahnya yang di distribusikan ada 10 tangki air," ujarnya.

Pihaknya pun juga menetapkan waktu tanggap bencana kekeringan di Kabupaten Kendal hingga Bulan November 2019.

Hal itu sesuai dengan Surat Bupati Kendal tentang penetapan waktu siaga bencana kekeringan tahun 2019.

"Puncaknya kemarau berada pada September sampai awal Oktober.

Sedangkan masa tanggap bencananya sampai bulan November," tuturnya

Sementara itu, Kepala Stasiun Klimatologi Kelas 1 Semarang, Tuban Wiyoso mengatakan bahwa musim kemarau pada tahun ini merupakan kemarau terkering dibandingkan tahun sebelum-sebelumnya.

"Kemarau tahun ini cukup panjang, ada yang sampai Bulan Oktober dan ada yang bulan November.

Untuk Bulan Oktober yakni wilayah Pegunungan dan sebelah barat Jawa Tengah, dan Bulan November untuk sebgaian wilayah lainnya," tuturnya saat mengungjungi Kendal. (dap)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved