Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

TEGAR KEMBALI: PSIS Semarang Rekrut Mantan Bek Tengah Musim 2015-2017

PSIS Semarang resmi mendapatkan bek tengah baru, menjelang putaran kedua Liga 1 bergulir.

Tribunjateng.com/Franciskus Ariel Setiaputra
M Tegar Pribadi saat mengikuti latihan bersama PSIS Semarang di Stadion Gemilang, Mertoyudan, Kabupaten Magelang. 

TIBUNJATENG.COM, SEMARANG  - PSIS Semarang resmi mendapatkan bek tengah baru, menjelang putaran kedua Liga 1 bergulir.

Pemain yang didatangkan ini yakni M Tegar Pribadi. Tegar resmi diikat kontrak PSIS, seusai menjalani seleksi selama sepekan lebih.

Pemain kelahiran Semarang, 29 Juli 1996, tersebut sebetulnya bukan nama asing bagi PSIS. Pasalnya Tegar pernah memperkuat PSIS dari musim kompetisi 2015-2017.

Ia juga menjadi bagian tim yang membawa PSIS kembali promosi ke kasta tertinggi sepakbola nasional.

General Manager PSIS, Wahyu "Liluk" Winarto mengaku, tak ragu untuk kembali merekrut Tegar.

Adapun untuk durasi kontrak, putra dari eks-pelatih PSIS, Eko Riyadi, tersebut mendapat kontrak jangka panjang dari PSIS selama tiga tahun hingga Desember 2021.

"Kami ucapkan selamat datang kembali untuk Tegar. Dia ini pemain binaan PSIS. Sudah lama ikut dengan kami dan sekarang dia kembali bergabung dengan PSIS," kata Liluk, Kamis (12/9).

Pada kompetisi 2018, Tegar memutuskan untuk hengkang dari PSIS mengingat kans persaingan saat itu sangat ketat.

Tegar harus bersaing dengan Petar Planic, Haudi Abdillah, Rio Saputro, dan Fauzan Fajri Nasrullah.

Pascaberpisah, Tegar berlabuh di beberapa klub Liga 2, termasuk Persik Kediri. Dia juga sempat membela Perseru Serui pada ajang Piala Presiden 2019 dan terakhir bergabung bersama Persitema Temanggung di kompetisi Liga 3 Regional Jawa Tengah.

"Dia tahun kemarin pamit untuk cari pengalaman di luar, sekarang dia kembali untuk gabung ke PSIS. Tentunya, dari manajemen berharap, Tegar bisa berkembang dan membantu tim ini lebih baik ke depan," jelas Liluk.

Kehadiran Tegar menambah stok bek tengah PSIS saat ini. Selain Tegar, PSIS memiliki Wallace Costa Alves, M Rio Saputro, dan Ganjar Mukti Muhardiyana.

Satu nama lain yakni Fauzan Fajri Nasrullah. Namun Fauzan kemungkinan tak didaftarkan PSIS di putaran kedua Liga 1 karena harus fokus menjalani penyembuhan cedera lutut.

Setelah resmi dikontrak, Tegar saat ini menyusul skuat Mahesa Jenar ke Bekasi yang bakal melakoni pertandingan pekan ke-18, atau laga perdana putaran kedua Liga 1 menghadapi tuan rumah Persija Jakarta di Stadion Patriot, Bekasi, Minggu (15/9) lusa.

Tegar kemungkinan akan masuk dalam line-up PSIS kontra Persija Jakarta.

Rio siap

Saat PSIS bertandang ke markas Persija nantinya, bek PSIS yang sebelumnya absen karena cedera hamstring, yakni Muhammad Rio Saputro, dipastikan sudah bisa bermain.

"Saya yakin Rio sudah bisa main, dan saya pikir sama saja. Lini belakang PSIS tetap kuat," kata Yoyok.

Jika Rio siap tampil, pemain asal Jepara tersebut bakal berduet dengan Ganjar Mukti Muhardiyana. Rio dan Ganjar bakal diapit dua bek sayap, Fredyan Wahyu Sugiantoro dan Frendi Saputra, yang tampil apik kala menghadapi PSM Makassar.

Dikonfirmasi terpisah, Rio mengaku, sudah siap tampil menghadapi Persija. Pada Kamis kemarin, Rio juga sudah menyusul tim ke Bekasi.

"Cedera hamstring saya sudah sembuh dan saya siap tampil. Saat ini saya sedang dalam perjalanan menyusul tim bersama Tegar Infantrie, Tegar Pribadi, Rezal (staf pelatih), Kasmadi (masseur), dan

Wisnu (asisten manajer PSIS)," kata Rio.

Claudir Marini Ngotot Ingin Tampil

STRIKER asing PSIS Semarang asal Brasil, Claudir Marini Junior, mendapat pengalaman kurang mengenakkan kala melakoni laga keduanya di kompetisi Liga 1 saat menghadapi PSM Makassar di Stadion Andi Mattalatta, Rabu (11/9) sore.

Pada babak pertama, Claudir terkena tendangan keras bek PSM, Abdul Rahman, yang bermaksud membuang bola. Tendangan keras ke kaki kanan Claudir pun tak terhindarkan.

Claudir sebetulnya sempat memaksakan diri tampil hingga babak pertama berakhir, namun pada awal-awal babak kedua, dia akhirnya menyerah.

Claudir tak mampu melanjutkan pertandingan dan pelatih PSIS, Bambang Nurdiansyah, pada menit ke-62 pun memasukkan winger Komarodin untuk menggantikannya.

Saat dikonfirmasi Tribun Jateng, Claudir mengaku, pascalaga ia masih merasakan sakit, efek dari sepakan Abdul Rahman.

"Sampai sekarang saya masih merasa sakit. Tapi saya berharap besok atau lusa rasa sakit itu sudah hilang. Saya berharap Tuhan memberkati dan memberikan keajaiban untuk saya," kata Claudir, Kamis (12/9).

Dia mengaku, sapuan Abdul Rahman yang justru mengenai kakinya tersebut sangat berbahaya. "Ke depan saya harus berhati-hati karena seperti kejadian kemarin pemain datang dengan sangat kuat dan tidak berusaha menghindari insiden," kata Marini.

Pascalaga kontra PSM, PSIS langsung bertolak menuju Bekasi untuk melakoni laga pekan ke-18 menghadapi Persija Jakarta, di Stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi, Minggu (15/9) lusa. Claudir mengatakan, dia ingin bisa tampil dalam laga itu. Pemain berusia 27 tahun tersebut menegaskan, ia ingin membantu PSIS memenangi pertandingan.

"Saya ingin bermain melawan Persija Jakarta karena akan menjadi permainan yang sangat sulit dan kami ingin memenangkan pertandingan," kata Marini.

Terancam Sanksi Rp 50 Juta

PSIS Semarang terancam mendapat sanksi denda Rp 50 juta pascalaga tunda Liga 1 pekan kesebelas kontra PSM Makassar, di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Rabu (11/9) lalu. Pasalnya, dalam laga yang berakhir kemenangan 1-0 untuk PSIS tersebut ada lima pemain PSIS yang mendapat kartu kuning dari wasit Aprisman Aranda.

Kejadian ini juga pernah dirasakan tim Persib Bandung, beberapa waktu lalu, karena lima pemainnya mendapat kartu kuning dalam laga kontra Persija Jakarta.

Adapun lima pemain PSIS yang mendapat kartu kuning dalam laga kontra PSM, yakni Frendi Saputra pada menit ke-20, Finky Pasamba (33'), Ganjar Mukti Muhardiyana (60'), Wallace Costa Alves (62'), dan Safrudin Tahar (79').

Selain terancam denda Komdis, akibat kartu kuning tersebut, Safrudin Tahar, Finky Pasamba, dan Wallace Costa absen dalam laga kontra Persija Jakarta.

Ketiganya menyusul nama Riyan Ardiansyah yang juga harus menjalani hukuman larangan tampil menghadapi Persija. Saat melawan Arema FC, Riyan mendapat kartu merah karena melakukan professional foul kepada winger Singo Edan, Deni Santoso.

Kondisi tersebut tentunya menbuat barisan pertahanan PSIS pincang saat bertamu ke kandang Persija Jakarta. Menanggapi PSIS yang terancam mendapat akumulasi kartu kuning, CEO PSIS, AS Sukawijaya mengatakan, tidak masalah.

"Lebih baik mendapat lima kartu kuning, tetapi meraih tiga poin. Lima kartu kuning ini membuktikan pemain bersungguh-sungguh di lapangan. Mereka tidak mau memberi ruang kepada lawan," ujar Yoyok Sukawi, demikian sapaan akrab AS Sukawijaya, Kamis (12/9).

Menjelang menghadapi Persija Jakarta, Minggu (15/9) lusa, Yoyok berharap, para pemain bisa kembali tampil all out. "Kami harap pemain bisa menampilkan permainan terbaik. Walaupun melawan Persija itu, banyak pemain yang absen, seperti Wallace, Tahar, Finky, dan Riyan," jelas Yoyok. (arl)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved