Tak Hanya Aminah, Ayam Pun Terkecoh Lihat Langit Memerah dan Gelap, Ternyata Baru Jam 12.00
Ia bercerita sempat terheran saat mendengatkan azan Dzuhur, langit memerah yang terasa sempat dikiranya adzan Magrib.
TRIBUNJATENG.COM, JAMBI - Sekitar pukul 16.00 WIB, suasana gelap sudah terasa di sejumlah desa di Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi pada Sabtu (21/9/2019).
Lampu penerang jalan, hingga lampu rumah warga hidup.
Kondisi ini terpantau di hampir setiap desa, mulai dari Desa Arang-Arang, Sipin Teluk Duren, Puding, Teluk Raya, Pulau Mentaro hingga Desa Pematang Raman.
Sejumlah warga yang terlihat disepanjang jalan mengenakan masker untuk beraktivitas, sungai di sisi kanan jalan pun terlihat surut. Kabut asap pekat terasa hingga menghalangi cahaya sinar matahari.
Terpaan hawa panas dari kabut asap dan partikel debu terasa kering dikulit.
Saat berkendara sepeda motor akan sulit untuk melihat jelas karena partikel abu yang berterbangan akan terasa pedih di mata.

Sore itu, ruangan Puskesmas pembantu di Desa Pulau Mentaro masih terbuka. Ditunggui oleh Siti Amina, dan suaminya yang tinggal di sebelah Puskesmas pembantu itu.
Kepada Tribunjambi.com, ia mengatakan suasana gelap di siang hari sudah berlangsung sejak satu minggu terakhir.
"Paling parahnya siang tadi, jam 11 siang terasa seperti magrib," katanya.

Ia bercerita sempat terheran saat mendengatkan azan Dzuhur yang terasa sempat dikiranya adzan Magrib. Ditambah lagi ayam peliharaannya di belakang rumah tiba-tiba naik bertengger layaknya menyambut malam.
"Sempat heran aku kira magrib tadi, karena tadi sempat ketiduran. Dengan suara adzan di depan udah mulai gelap," katanya.

"Pas ke belakang mau wudu nengok ayam udah naik ke kandang, eh ternyata baru Zuhur. Pas lihat jam ternyata baru jam 12.00 siang, jangankan kito ayam aja bingung masih siang dikira Magrib," sambungnya.
Siti Amina sudah bekerja sebagai bidan sejak lama di pustu Desa Pulau Mentaro, ia mengatakan dalam satu minggu terakhir kabut asap disertai partikel abu memang sangat pekat hingga ke dalam rumah.
Bahkan dalam empat hari terakhir, setidaknya tiga hingga empat orang warga datang memeriksakan kesehatan kesehatan umumnya yang dikeluhkan adalah sesak nafas, mata perih dan berair hingga asma yang kambuh.
"Meningkat memang dalam satu minggu ini, tiap hari ada aja warga yang datang meriksa keluhannya kalau tidak ISPA, diare, ada juga kasus anak-anak demam tinggi," ujarnya.