Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dituding Tak Mendengar Aspirasi, Fahri Hamzah: Itu Mustahil Anggota DPR Menghindari Dialog dan Debat

Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah membantah tudingan soal anggota DPR yang tidak mendengar aspirasi mahasiswa.

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
YOUTUBE
Fahri Hamzah: Itu Mustahil Anggota DPR Menghindari Dialog dan Debat 

TRIBUNJATENG.COM- Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah membantah tudingan soal anggota DPR yang tidak mendengar aspirasi mahasiswa.

Hal tersebut ia sampaikan M. Atiatul Muqtadir di acara Mata Najwa yang tayang pada Rabu (25/9/19).

Mulanya, Ketua BEM KM UGM, M. Atiatul Muqtadir menjelaskan bahwa gerakan demo ingin menginggatkan semangat reformasi.

"Dari situ keresahan kami lahir, Kami sebut semangat reformasi, karena salah satu semangat reformasi adalah memberantas korupsi, sehingga ada agenda-agenda yang tidak sesuai semangat memberantas korupsi, mahasiswa perlu menginggatkan kembali kemana reformasi yang ingin kita tuju," ujarnya.

Lantas, Najwa Shihab melemparkan pertanyaan.

"Terutama didorong oleh melemahkan pemberantasan korupsi?" tanya Najwa.

M. Atiatul Muqtadir lantas menyebut UU KPK dan RKUHP menjadi alasan utama.

"Ya kita lihat lagi, RKUHP dan UU lainnya, pasal karet dan tidak sesuai prinsip-prinsip demokrasi kita," ujar M. Atiatul Muqtadir.

Royyan A Dzakiy Presiden KM ITB mengatakan bahwa ia melakukan konsolidadi dengan berbagai BEM dari beberapa kampus.

"Awalnya 19 September, kita berkumpul terkait UU KPK dan RKUHP, dan meminta bertemu dengan DPR, dan hasilnya DPR akan menerima aspirasi mahasiswa sebelum tanggal 24, saya menunggu dan akhirnya nggak bertemu," ujarnya.

M. Atiatul Muqtadir lantas menambahkan jika mahasiswa awalnya melakukan aksi damai.

"Awalnya kami damai, dari siang, tapi Pak Bambang Soesatyo tidak keluar, hingga sore sempat terjadi kericuhan karena beliau juga tidak menemui kami," ujar M. Atiatul Muqtadir.

Fahri Hamzah lantas menanggapi bahwa anggota DPR sering menerima aspirasi dan berdialog dengan sejumlah mantan aktivis dan elemen masyarakat.

"DPR itu memang tempat dialog, partainya banyak, agamanya banyak, sukunya banyak ada yang esktrem kiri dan ekstrem kanan, ada mantan aktivis dan lawyer ada, itu makanan tiap hari," ujarnya.

Fahri Hamzah menegaskan mustahil jika anggoat DPR menghindari dialog.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved