Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

3 Hari Menginap di Rumah Warga, Siswa SMA Negeri 1 Ungaran Rasakan Pengalaman Bersihkan Kandang Sapi

Ratusan siswa kelas XII SMA Negeri 1 Ungaran laksanakan program live in atau praktik belajar di Dusun Indokilo, Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat,

Penulis: amanda rizqyana | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/AMANDA RIZQYANA
Para siswa-siswa SMA Negeri 1 Ungaran mengadakan program Live In di Dusun Indrokilo Desa Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang selama tiga hari. 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Ratusan siswa kelas XII SMA Negeri 1 Ungaran laksanakan program live in atau praktik belajar di Dusun Indokilo, Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang selama tiga hari.

Mereka tinggal di homestay atau rumah tinggal sementara selepas diantar oleh pihak sekolah dan dititipkan pada masing-masing ketua Rukun Tetangga (RT).

Pada tiap rumah tanggal, dihuni sekitar empat orang.

Setelah para siswa meletakkan barang bawaan mereka di masing-masing kamar, mereka mulai berkenalan dengan orang tua angkat dari masing-masing rumah tinggal.

Disampaikan oleh Redy Hendriyatno, Wakil Kepala SMA Negeri 1 Ungaran Bidang Humas bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan kehidupan di daerah, khususnya di desa.

Hal tersebut bertujuan agar para siswa memahami bahwa ada kehidupan yang berbeda dari kehidupan yang biasa dijalani para siswa.

1 Tahun Beli Mobil Pajero Tak Ada STNK dan BPKB, Kristina Gugat Dealer ke Pengadilan Negeri Semarang

Bukit Elang Residence Launching Cluster Baru Tahap 4 Sasar Kaum Milenial

Abaikan Bukti Visum, Susilo Laporkan Penyidik Polres Kendal ke Propam Polda Jateng

Pemkot Pekalongan Siapkan Bantuan Rp 2,4 Miliar untuk Takmir, Guru TPQ Madin dan Penghulu non PNS

Selain itu, dampak positif yang lain ialah siswa dapat semakin memahami toleransi akan adanya keberagaman dalam hal budaya dan sosial di masyakat.

Diharapkan para siswa juga dapat memahami permasalahan masyarakat di daerah dan ke depannya setelah para siswa memiliki bekal keterampilan dan pengetahuan, dapat memberikan solusi atas permasalahan tersebut.

"Malam harinya anak-anak kumpul di rumah kepala dusun untuk beramah-tamah, keakraban dengan warga dusun Indrokilo sambil menikmati sajian musik dari siswa-siswi Smansa dan diakhiri dengan nonton film bersama," ungkap Redy Hendriyatno pada Jumat (27/9/2019) siang.

Redy melanjutkan, kegiatan hari kedua ialah para siswa mengikuti aktivitas orang tua angkatnya.

Mereka pergi ke sawah, pergi ke hutan, memerah nira, membuat gula aren, memerah susu sapi, memberi makan sapi, menjemur dan memilih biji kopi, hingga membersihkan kandang sapi.

Selepas membantu orang tua angkat mereka, saat sore hari para siswa mengadakan kegiatan bazaar di desa.

Mereka menjual barang yang bekas yang masih bagus.

Barang tersebut diperoleh dari hasil sumbangan para siswa dari masing-masing kelas.

Barang yang berhasil dikumpulkan antara lain baju, sepatu, tas, buku, alat tulis, dan lain sebagainya.

Barang yang dikumpulkan dibungkus plastik kemasan dan diberi label harga.

Harga yang dibanderol mulai Rp 1 ribu sampai Rp 5 ribu.

Uang hasil penjualan bazaar disumbangkan pada anak-anak yatim-piatu di Dusun Indrokilo.

"Selain membuka bazaar barang murah, para siswa juga membuka bazar kesehatan yakni pengobatan dan pemeriksaan gratis bagi seluruh penduduk Dusun Indrokilo dan kebanyakan diikuti penduduk lansia yang ingin mengetahui kadar gula darah, asam urat, dan tensi darah," terang Redy.

Pemeriksaan kesehatan tersebut bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ungaran.

Malam harinya, siswa bersama kadus melakukan kegiatan ramah-tamah dan pihak SMA Negeri 1 Ungaran menyumbangkan empat kipas angin untuk musala dan mesjid di Indrokilo.

Pada kesempatan tersebut juga memberikan santunan uang kepada anak yatim dan janda atau lansia.

Pada malam terakhir program live in, perwakilan siswa menyampaikan pengalamannya dan kesannya melakukan aktivitas sehari-hari warga Dusun Indrokilo setiap harinya.

Lalu pada hari terakhir, para siswa mebersihkan tepat ibadah di sekitar tempat tinggal mereka.

Mereka juga membersihkan lingkungan sekitarnya.

Siang harinya, pukul 10.00, para siswa kembali ke sekolah mengendarai angkutan umum yang biasa digunakan penduduk Dusun Indrokilo.

Purnama (17), siswa kelas XII mengungkapkan pengalamannya tinggal bersama warga Indrokilo.

Ia mengaku meskipun Indrokilo berada tak jauh dari pusat Kota Ungaran, namun masyarakatnya masih sangat sederhana dan memiliki karakter penduduk desa yang kental yang tak ia jumpai selama ini.

Selain itu, ia pun senang karena memiliki pengalaman membersihkan kandang sapi dan memberi makan sapi.

"Tinggal di sini tiga hari, saya mendapat banyak pengalaman dan pelajaran yang selama ini tidak saya dapat," ungkapnya.

Purnama berharap kegiatan sejenis bisa diadakan sebagai agenda rutin tiap tahun, atau tiap semester agar bisa memberikan kesempatan pada para siswa untuk belajar langsung tentang permasalahan di masyarakat maupun tawaran solusi atas permasalahan tersebut.

Ia juga jadi semakin tahu bahwa di setiap hasil bumi yang dipetik dan dikelola oleh para petani, terdapat perjuangan.

Ia jadi belajar untuk tidak membuang makanan atau membuang sampah sembarangan yang bisa merusak alam.

Kepala Dusun Indrokilo, Junari menyatakan terima kasih atas kunjungan dan tinggal dari para siswa SMA Negeri 1 Ungaran.

Selain memberikan memberikan bantuan tenaga pada masyarakat, para siswa juga memberikan sumbangan seperti kipas angin, santunan, bantuan bibit tanaman, pengobatan dan pemeriksaan kesehatan gratis.

"Hal yang baik dari sini bisa diteladani, hal yang kurang baik tolong dimaafkan dan semoga silaturahim ini bisa tetap berjalan di masa-masa yang akan datang," pungkasnya. (arh)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved