Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Cinta Segitiga di Blora, Sepulang dari Warung Kopi, Sukardi Curiga saat Tak Mendapati Istri di Kamar

Sepulangnya dari warung kopi, Sukardi yang masuk ke rumah merasa curiga lantaran istrinya itu tak ada di kamar

Editor: muslimah
KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO
Tim Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Blora, Jawa Tengah meringkus JY (50), seorang pria yang membunuh Ratmiati (36), warga Dukuh Guyung, Desa Klagen, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Jumat (27/9/2019). JY tak lain adalah tetangga korban. Antara rumah korban dan tersangka berjarak sekitar 100 meter.(KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO) 

TRIBUNJATENG.COM - Gara-gara cinta segitiga, JY (50) seorang pria di Cepu, Blora, Jawa Tengah nekat membunuh Ratmiati (36), tetangganya sendiri.

Jasad Ratmiati ditemukan tergeletak di depan kamar mandi rumah pada Rabu (25/9/2019), sekitar pukul 23.30 WIB.

Jasad Ratmiati ditemukan Sukardi (48) suaminya. 

Semula, Sukardi menduga jika istrinya tersebut terpeleset dari kamar mandi.

Seketika itu juga, Sukardi bersama kerabatnya melarikan Ratmiati ke PKU Muhammadiyah Cepu mengendarai mobil.

Namun, tim medis menyatakan, Ratmiati sudah meninggal dunia.

Kecurigaan awal yang mengindikasikan Ratmiati itu tewas akibat terpeleset dari kamar mandi pun mulai terbantahkan.

Dari keterangan tim medis PKU Muhammadiyah Cepu, ditemukan banyak luka-luka tak wajar pada kepala bagian belakang Ratmiati.

Pihak keluarga pun akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Satreskrim Polres Blora.

Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Heri Dwi Utomo, menyampaikan, setelah menerima pengaduan, kepolisian langsung meluncur ke rumah korban untuk melakukan serangkaian pemeriksaan termasuk menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Kami amankan barang bukti baju korban yang berlumuran darah serta batu yang ada di dekat kamar mandi," terang Heri, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/9/2019).

Tim Satreskrim Polres Blora yang telah berkoordinasi dengan tim medis PKU Muhammadiyah pun memastikan jika Ratmiati tewas akibat dianiaya oleh seseorang.

"Dugaan pihak keluarga yang menyebut Ratmiati tewas karena terpeleset terbantahkan.

Apalagi, dokter menemukan sembilan luka pukulan batu pada kepala bagian belakang korban," kata Heri.

Sebelum kejadian, suami korban yakni Sukardi keluar rumah untuk nongkrong di warung kopi.

Sepulangnya dari warung kopi, Sukardi yang masuk ke rumah merasa curiga lantaran istrinya itu tak ada di kamar.

Petani itu pun berupaya mencari keberadaan istrinya dengan berjalan ke belakang rumah.

Alangkah kaget Sukardi melihat istrinya itu sudah tersungkur tak berdaya di depan kamar mandi.

"Saat itu kedua anaknya yang masih kecil sudah tertidur pulas.

Kami masih dalami kasus ini dan korban sudah dimakamkan," ujar dia.

O
Ilustrasi mayat (tribunnews)

Sidik Jari Tertinggal

Hanya berselang dua hari, Tim Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Blora, Jawa Tengah meringkus pria yang diduga telah membunuh Ratmiati. 

Dia adalah JY (50), tak lain adalah tetangga korban yang rumahnya hanya berjarak 100 meter.

"Iya, tadi kami sudah amankan pelaku berinisial JY. Kami tangkap di rumahnya dan tak berkutik.

Dia itu tetangga korban," kata Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Heri Dwi Utomo saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/9/2019).

Tertangkapnya pelaku merupakan hasil pengembangan penyelidikan tim Satreskrim Polres Blora.

Selain diperkuat melalui penemuan bekas sidik jari pelaku di baju korban, sejumlah saksi yang diperiksa menyebut jika pelaku dan korban sering bertemu.

"Kami temukan bekas sidik jari pelaku di baju korban.

Apalagi, warga mengaku sering melihat pelaku dan korban bertemu.

Analisa kami mengarah ke pelaku dan ternyata benar," kata Heri.

Saat ini, tim penyidik Satreskrim Polres Blora tengah intensif melakukan pemeriksaan terhadap pelaku.

Mengenai motif apa yang melatarbelakangi pelaku nekat menghabisi nyawa korban, masih didalami.

"Perkembangan lain masih didalami.

Keterangan pelaku masih berubah-ubah," pungkas Heri.

Cinta Segitiga

Heri Dwi Utomo mengatakan, motif JY (50) tega mengakhiri hidup Ratmiati (36), karena asmara cinta segitiga.

Namun, Heri belum bisa memberi keterangan lebih detail mengenai hal tersebut karena JY masih terus diperiksa.

"Motifnya karena asmara cinta segitiga.

Jadi kami sinkronkan keterangan sejumlah saksi yang menyebut pelaku dan korban sering bertemu.

Setelah kami interogasi, pelaku mengakui punya hubungan spesial dengan korban.

Mengenai lain-lain, nanti ya," ujar Heri saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/9/2019).

JY adalah ayah dua anak yang bekerja sebagai petani.

JY beserta istri dan anaknya tinggal di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah dan tak lain adalah tetangga Ratmiati.

Rumah JY berjarak sekitar 100 meter dengan rumah Ratmiati.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ini Alasan Ayah 2 Anak di Blora Bunuh Tetanggnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved