Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ini Tanggapan Gus Mus Melihat Arteria Dahlan Teriaki Prof Emil Salim

Kyai Mustofa Bisri (Gus Mus) memberikan tanggapan terkait sikap Politikus PDIP, Arteria Dahlan kepada professor Emil Salim.

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
YOUTUBE
Ini Tanggapan Gus Mus Melihat Arteria Dahlan Teriaki Prof Emil Salim 

TRIBUNJATENG.COM- Kyai Mustofa Bisri (Gus Mus) memberikan tanggapan terkait sikap Politikus PDIP, Arteria Dahlan kepada professor Emil Salim.

Tanggapan tersebut ia sampaikan di akun Instagram pribadinya @s.kakung pada Kamis (10/10/19).

Gus Mus menuliskan bahwa dari orang yang tidak berada, manusia bisa belajar untuk menjadi beradab.

"Dari orang yang tidak beradab pun, kita bisa belajar menjadi orang beradab," tulis Gus Mus.

Netizen yang melihat postingan tersebut lantas memberikan tanggapan.

@teddypamungkass: Leres eyang, (Ngomong mbe wong sing luih tuo gak ono unggah ungguhe babar blas, mbe nunjuk2 san) #anggota DPR macam apaa.

@resaawinata: Leress kung. Dari orang yang tidak beradab juga muncullah mulut yang berabab.

@yupitasari11: Berkah dalem mbah Kung.

@freeandie: Wong pinter kang ra duwe unggah ungguh.Ngroso dewe mkn ora bakal nekani mangsane kui bakal teko.

Detik-detik Arteria Dahlan Nyolot dan Teriaki Emil Salim dalam Debat Panas di Mata Najwa

Professor Emil Salim Gebrak Meja Saat Arteria Dahlan Tunjuk-tunjuk Wajahnya

Adu Mulut dengan Feri Amsari, Arteria Dahlan Emosi: Belajar Dulu Jangan Sok Pintar

Ini Wajah 2 Pelaku Penusuk Wiranto, Ternyata Suami Istri Berusia 31 Tahun dan 21 Tahun

Sebelumnya, Politikus PDIP, Arteria Dahlan teriaki Dosen Pasca Sarjana UI professor Emil Salim.

Hal tersebut terjadi di acara Mata Najwa yang tayang pada Rabu (10/10/19).

Perdebatan sengit professor Emil Salim antara Anggota DPR fraksi PDIP, Arteria Dahlan membuat keduanya emosi.

Emil Salim membahas apakah proses pemilihan para anggota DPR itu berlangsung bersih atau tidak, ada korupsi atau tidak.

"Jadi yang menjadi soal adalah ada politic gap, bung bilang saya dipilih yang menjadi persoalan itu cara memilih itu bebas dari korupsi," kata Emil Salim.

"Ya Iyalah," jawab Arteria Dahlan.

"Ada buku bung," lanjut Emil Salim.

Emil Salim lalu ingin melanjutkan pernyataanya, namun Arteria Dahlan justru terus memotong bicara Emil Salim.

"Prof nanya saya terpilih korupsi atau tidak, saya yakin," bantah Arteria dengan emosi.

Emil Salim terus berusaha menjelaskan maksudnya.

"Ada laporan demokrasi forsil, tunggu dulu," pinta Emil Salim.

Setelah itu, Arteria Dahlan justru mengunggkit jabatan menteri yang pernah dijabat Emil Salim pernah menjabat sebagai Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup di masa orde baru.

"Jangan dikira, Anda bisa menjadi menteri karena proses politik di DPR pak jangan salah," sentak Arteria Dahlan.

Namun, Emil Salim masih berusaha meminta agar Arteria Dahlan mendengar pernyataannya.

"Tunggu dulu, demokrasi forsil," ungkap Emil Salim belum selesai.

Lalu disanggah lagi oleh Arteria Dahlan.

Arteria Dahlan meminta agar Professor Emil Salim membrikan contoh baik kepada generasi muda.

"Tapi contoh pak yang kayak dengan generasi yang baik, berbicaralah dengan baik, berdebat dengan baik," ujar Arteria Dahlan dengan mengebu-gebu.

Najwa Shihab berusaha menengahi dan menyebut seharusnya DPR RI memberi contoh untuk mendengarkan pendapat orang.

"Anggota DPR memberi contoh yang baik dengan mendengarkan," kata Najwa Shihab.

Mendengar pernyataan itu, penonton lantas bersorak riuh.

Arteria Dahlan lalu diam dan masih terlihat emosi.

Berhasil diam untuk beberapa saat, Emil Salim kemudian melanjutkan pendapatnya.

Namun, lagi-lagi Arteria Dahlan memotong pembicaraan Emil Salim.

"Yang menjadi persoalan dalam demokrasi kita adalah ada laporan buku yang namanya demo," kata Emil belum selesai.

Arteri Dahlan kembali menyanggahnya.

"Dengar dulu," ujar Emil Salim sambil gebrak meja.

"Jangan digeneralisir," potong Arteria Dahlan lagi.

Kemudian, Emil Salim mengungkapkan bahwa tindak korupsi paling banyak dilakukan oleh politisi yang dipilih oleh pemilihan rakyat.

Sehingga, pemilihan umum belum tentu benar-benar terpercaya.

"Demokrasi forsil dan seluruh yang terjadi pada penangkapan dari KPK adalah para politisi yang dipilih," lanjutnya.

"Jadi persoalan adalah pemilihan kita yang kita jalankan belum tentu kredibel itu menjadi persoalan," ungkap Emil Salim.

Lantas, Emil Salim bertanya jangan terlalu bangga jika pemilihan itu berlangsung secara tidak jujur.

"Jadi Bung bangga saya dipilih? Tapi apa dipilih secara betul?," tanya Emil Salim.

Lalu Arteria Dahlan lantang menjawab "iya".

lalu Emil Salim mendesak berapa uang yang dikeluarkan para anggota DPR agar bisa terpilih.

"Berapa ongkosnya buat keluarkan?,"
"Darimana Bung dapat uangnya?dari mana Bung dapatkan?" tanya Emil Salim.

Mendapat pertanyaan itu, Arteria Dahlan marah lalu berusaha berdiri dari kursinya.

Arteri Dahlan menunjuk-nunjuk Emil Salim.

"Oh pasti saya punya! Kalau saya bisa pak!," teriak Arteria Dahlan.

Najwa Shihab lalu menghentikan perdebata keduanya dengan memberikan sesi break. (*)

BREAKING NEWS: Pria Mencurigakan Ditangkap di Depan SD Kanisius Semarang, Ini Temuan Polisi

Video Polisi Brebes Geledah Rumah Pelaku Penusukan Wiranto

Chord Kunci Gitar kartonyono Medot Janji Denny Caknan

Chord Kunci Gitar Fiersa Besari Celengan Rindu

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved