Dana Tali Asih untuk PSK Sunan Kuning Sudah Cair, Lia Akan Gunakan untuk Usaha Katering
Dana tali asih untuk para wanita pekerja seks komersial (PSK) di Lokalisasi Sunan Kuning sudah dilakukan pencairan.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dana tali asih untuk para wanita pekerja seks komersial (PSK) di Lokalisasi Sunan Kuning sudah dilakukan pencairan.
Pemberkasan pencairan dilakukan langsung oleh Bank Jateng bersama petugas Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang, di Balai RW 4, Kelurahan Kalibanteng Kulon, Kecamatan Semarang Barat, Senin (14/10/2019).
Ratusan PSK Sunan Kuning mengantre pemberkasan sejak pagi. Mereka juga sudah membawa persyaratan yang diminta, di antaranya materai dan KTP.
"Tadi sudah tanda tangan berkas-berkas. Dana sudah masuk, tapi baru ditunjukan. Pembagian tabungannya Jumat (18/10/2019) saat seremonial penutupan," tutur seorang PSK asal Semarang, Lia (35).
Lia mengaku legawa, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang sudah mengupayakan tali asih kepada para PSK. Dia berencana menggunakan dana tersebut untuk menghidupkan usaha kateringnya.

"Rencana mau usaha katering. Sebelumnya aku pernah sudah punya usaha katering, rencananya mau usaha lagi," tuturnya.
Senada, PSK asal Jawa Timur, Bunga (33) juga sudah melakukan pemberkasan.
Meski belum dapat menerima uangnya, setidaknya dia merasa lega Pemkot Semarang sudah memberikan kepastian terkait tali asih kepada para WPS.
Dia pun akan menggunakan dana tersebut sebaik mungkin, yakni berencana membuka toko sebagai usaha barunya.
Bunga menyebut, ada beberapa berkas yang ditandatangani saat pemberkasan. Hanya saja, dia tidak melihat secara detail.
"Tidak terlalu paham apa saja yang ditandatangani. Yang jelas tadi ada Bank Jateng yang mengarahkan sama dari petugas Dinsos," paparnya.
Ketua Resosialisasi Sunan Kuning, Suwandi mengatakan, PSK yang terdata mendapatkan tali asih sebanyak 448.
Dari jumlah tersebut, 447 PSK bersedia melakukan pemberkasan dan menerima tali asih yang diberikan Pemkot Semarang. Sementara satu PSK tidak mau menerima.
"Yang terdata 448 PSK , tapi ada satu yang tidak mau menerima, jadi hanya 447 PSK. Saya sangat berterimakasih kepada Pemkot atas kerjasamanya," ungkapnya.
Menurutnya, pemberkasan tidak mungkin diselesaikan dalam waktu sehari lantaran jumlah PSK begitu banyak. Pemberkasan akan dilanjutkan Selasa (15/10/2019).