Pengakuan Ipda Supriyono dan IN: Kita Sahabat Karib
Perwira polisi yang karib disapa Riyo itu, pun IN menyangkal telah berselingkuh atau berbuat zina, pada malam penggrebekan maupun waktu sebelumnya.
Penulis: yayan isro roziki | Editor: Daniel Ari Purnomo
"Sekitar jam 12 malam kita baru masuk ke kamar, ngecek-ngecek tas, ada sekitar 50-an. Terus kita tidur sekitar jam 02.00, baru tidur sebentar jam 03.00 sudah digrebek. Dan posisinya dia tidur pakai baju lengkap, saya berbaju lengkap, anaknya tidur di tengah," ceritanya.
Ia terbangun lantaran ada orang yang mengetuk-ngetuk pintu.
Ia pun berinisiatif membuka pintu, lantaran merasa ada yang tidak beres.
"Jadi tidak ada didobrak. Saya masih ingat, yang ngetuk itu Propam sini (Polres Temanggung, red). Kalau niatnya kita mau gitu, ngapain harus ngajak anak, gak etis juga," ujarnya.
Riyo kembali menegaskan, tak melakukan perbuatan sebagai yang dituduhkan atau didugakan kepadanya dan juga kepada IN.
"Intinya juga, kita tidak melakukan apa-apa di situ, dia pada saat itu kondisinya juga sedang menstruasi," ujarnya.
Kendati mengaku tak melakukan perselingkuhan dan perzinahan, Riyo mengaku sampai saat ini pemeriksaan terhadap aduan tersebut masih berlangsung.
"Masih, masih diperiksa," akunya.
Meski demikian, pada Senin usai penggrebekan itu, ia langsung berdinas. Tak ada persoalan.
"Ini kan prosesnya belum ada laporan, baru aduan, baru penyelidikan. Makanya, yang kita sesali adalah seolah-olah kami dipersalahkan, seolah kami sudah melakukan zina, menyudutkan kami," ucapnya.
IN: Saya yang Berinisiatif Ajak Menginap
Senada disampaikan IN, saat penggrebekan mereka masih berpakaian lengkap.
Pun, saat pintu kamar dibuka, ia masih tertidur bersama anak keduanya.
"Malam itu, kita dari Temanggung, terus sempat ke Pringsurat dulu ngantar ibu dan anak (yang pertama)," kata IN.
Diakui, malam itu sehabis mengambil tas di sebuah tempat di Kota Magelang, dia lah yang berinisiatif mengajak menginap.