Ditargert Rp 151 Juta di Tahun 2019, Objek Wisata Waduk Cacaban Tegal Baru Realisasi 72 Persen
Jelang akhir tahun 2019, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Obyek Wisata (OW) Waduk Cacaban yang berada di Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal,
Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Jelang akhir tahun 2019, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Obyek Wisata (OW) Waduk Cacaban yang berada di Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah dinilai masih rendah.
Kepala UPTD OW Waduk Cacaban dan Pantai Purwahamba Indah, Djuliono menuturkan, hingga oktober 2019 ini, capaian PAD masih berkisar 72 persen dari target.
Capaian itu, kata Djuliono, dinilai masih rendah karena selesainya tahun 2019 tinggal menunggu beberapa bulan lagi.
"Tahun ini, kami ditarget Rp 151 juta.
Kami baru memperoleh 72 persennya.
Target ini naik dari tahun lalu," ujar Yuli, sapaannya, kepada Tribunjateng.com, Sabtu (19/10/2019).
Meski demikian, Yuli tetap optimis pihaknya dapat mencapai, bahkan melebihi target.
Sebab, tahun 2018 lalu, pihaknya pun berhasil memperoleh hingga melebihi dari target yang ditentukan.
• 16 Tim Ikuti Turnamen Sepakbola U-10 Dandim Demak Cup 2019, Ada SSB Tugu Muda Semarang
• Jadi Pahlawan Kemenangan PSIS Atas Persela Lamongan, Ini Kata Hari Nur
• Segini Gaji Gamer yang Baru 1 Tahun Menjadi Profesional, Masih Minat Jadi PNS?
• Akhir Oktober 2019 Trans Jateng Trayek Semarang-Kendal Akan Dibuka
"Tahun 2018 lalu, kami dapat Rp 140 juta dari target sekitar Rp 101 juta.
Tahun lalu kami bisa tutup target lebih.
Semoga tahun ini bisa sama seperti sebelumnya.
Kami maksimalkan kejar target di ajang libur akhir tahun nanti," cetusnya.
Dia menilai, rendahnya capaian PAD di OW Waduk seluas 800 hektar lebih ini karena minimnya perhatian dari Pemda.
Yuli menuturkan, banyak lahan milik Pemkab Tegal di sekitar waduk terbengkalai sehingga terkesan gersang dan kering.
"Semacam dianaktirikan. Mungkin, ada sekitar 40 hektar lahan milik pemda yang tidak terurus di sini.
Jika itu terawat, seharusnya waduk ini lebih rindang dan tidak terkesan gersang.
Kami berharap, tahun 2020 besok bisa mengelola anggaran sendiri sehingga bisa berbenah," pungkasnya. (Tribunjateng/gum).