Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pengunjung Festival Rewanda Bojana 2019 Membludak, 16 Gunungan Buah Disiapkan Khusus untuk Kera

Tradisi memberi makan ratusan monyet di perbukitan Masjid Saka Tunggal, Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, digelar Minggu (20/10/2019

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati
Pengunjung Festival Rewanda Bojana 2019 di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Minggu (20/10/2019). 

TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Tradisi memberi makan ratusan monyet di perbukitan Masjid Saka Tunggal, Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, digelar Minggu (20/10/2019).

Tradisi itu dikenal dengan tradisi 'Rewanda Bojana'.

Sebuah adat budaya masyarakat Desa Cikakak yang rutin diadakan setiap tahun.

Kegiatan yang dilakukan adalah dengan memberi makanan berbagai buah dan sayuran kepada ratusan ekor kera yang hidup di sekitar Masjid Saka Tunggal.

Tradisi ini dilakukan biasanya bertepatan ketika musim kemarau.

Karena pada musim kemarau, jumlah buah dan sayuran di sekitar habitat kera-kera itu mulai berkurang.

Sehingga masyarakat setempat terdorong untuk menolong ratusan ekor kera dengan memberikan buah-buahan dan sayuran.

Karena dikemas menjadi event budaya, maka ribuan orang dari seluruh desa di Kecamatan Wangon dan wisatawan tumpah ruah mengikuti dan menyaksikan prosesi tradisi Rewanda Bojana.

Event yang diselenggarakan oleh Dinas Olarahraga, Budaya dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas bertujuan menggerakkan potensi wisata religi dan budaya, sekaligus menjaga lingkungan serta habitat para kera.

Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan keberadaan monyet di Desa Cikakak sudah semestinya dilestarikan dan disyukuri.

Sebab, keberadaan kera-kera itu membawa berkah bagi masyarakat desa setempat dan pegiat wisata.

"Acara Rewanda Bojana ini bisa mengangkat pariwisata dan kehidupan masyarakat sekitar.

Pengunjungnya menjadi banyak, pedagangnya juga laris-laris," kata bupati.

"Tujuannya ya supaya kera-kera ini tidak mati dan dapat berkembang biak dengan baik, sambil memberi makan ada pula hiburan," imbuhnya.

Festival Rewanda Bojana diisi dengan berbagai macam kegiatan, salah satunya adalah arak-arakan gunungan buah-buahan yang dibawa dari perwakilan desa.

Gunungan itulah yang akan diberikan kepada kera-kera yang berada sekitar perbukitan Masjid Saka Tunggal.

Gunungan buah-buahan tersebut merupakan sumbangan dari pedagang pasar Ajibarang dan sekitarnya.

"Rewanda itu artinya monyet sedangkan Bojana adalah makan, sehingga festival memberi makan monyet.

Ada 16 gunungan yang berasa dari 12 desa dan beberapa instansi," ujar Kepala Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata, Kabupaten Banyumas, Asis Kusumandani kepada Tribunjateng.com.

Festival Rewanda Bojana tahun ini dianggap lebih baik ketimbang tahun lalu.

"Sekarang lebih tertib dan teratur, jika dulu gunungan habis diperebutkan pengunjung, tetapi sekarang tidak.

Gunungannya juga berbeda, karena warga bisa berkreasi dengan membentuk gunungan menjadi bentuk yang unik," tambahnya.

Asis mengemukakan, Festival Rewanda Bojana seyogyanya memiliki dua tujuan utama.

Pertama adalah konservasi, pemberian makanan yang sekaligus bertujuan untuk kampanye pelestarian.

Kedua yakni sebagai ajang promosi wisata Desa Cikakak, sebagai tempat tujuan wisata utama di wilayah Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas.

Seperti yang masyarakat Banyumas ketahui bahwa Masjid Saka Tunggal dan ratusan monyet yang berkeliaran bebas di sekitar masjid adalah ikon yang sukar ditemui di tempat lainnya. (Tribunjateng/jti)

Tidak Takut Beri Makan Kera, Bupati Banyumas: Tenang Saja, Mereka Tidak Nakal

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved