Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dituding Anies Baswedan Cari Panggung soal Lem Aibon, PSI Geram dan Janji Akan Kawal Uang Rakyat

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kecewa dengan sikap Gubernur Anies Baswedan yang menuduh oknum mencari panggung.

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. 

TRIBUNJATENG.COM- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kecewa dengan sikap Gubernur Anies Baswedan yang menuduh oknum mencari panggung.

Melalui akun Twitter PSI @psi_id, mengatakan bahwa sejak Agustus 2019 ketika dilantik menjadi anggota DPRD DKI Jakarta, PSI selalu mengawasi uang rakyat hingga terbongkar skandal lem aibon.

"Sejak Agustus, tidak lama setelah dilantik, DPRD DKI fraksi @PSI_Jakarta sudah mengawasi uang rakyat hingga terbongkarlah skandal lem aibon. Berikut kronologinya #PSIkawalUangRakyat," tulis PSI.

Setelah itu, tanggal 3 September 2019, PSI mengatakan ia sejak lama berkirim surat dengan Bappeda untuk meminta data untuk dianalisa.

Kemudian, tanggal 13 September PSi berkirim surat kepada Bappeda.

Tanggal 16 Bappeda memberikan pemaparan terkait proses penyusunan APBD dan gambaran umum yang tertuang di draft PPAS 2020.

Pada tanggal 17 September 2019, PSI memulai penyisiran internal berdasarkan data yang diterima.

Lalu pada tanggal 9 Oktober 2019, PSI meminta data RKPD 2020 yang telah disahkan dan diunggah di apbd.jakarta.go.id.

Pada tanggal 11 Oktober 2019, tombol untuk membikla data komponen anggaran 2020 dihilangkan dari apbd.jakarta.go.id sehingga data tidak bisa diakses.

PSI menegaskan dirinya hanya ingin meminta transparansi.

Namun, PSI kecewa dengan Gubernur Anies Baswedan yang tidak akan membuka anggaran pada publik.

PSI menegaskan dirinya akan tetap bersuara agar uang rakyat aman.

"Yang kami tuntut sejak awal hanya satu: TRANSPARANSI. Dan sekarang, Pak Gubernur malah mengindikasikan tidak akan membuka anggaran pada publik. Kami akan terus bersuara sampai uang rakyat aman! #PSIkawalUangRakyat," tulis PSI.

Setelah itu, PSI mengatakan bahwa anggaran disusun serampangan.

Bahkan PSI kecewa karena Gubernur DKI Jakarta tidak meminta maaf dan tidak memanggil pegawai yang melakukan kesalahan.

PSI kecewa dengan statemen ANies yang menuduh okbum mencari panggung.

"Anggaran uang rakyat disusun serampangan. Pak Gubernur:

- minta maaf pada rakyat 
- panggil semua pihak yang terlibat untuk perbaiki kesalahan 
- salah sistem, salah ketik, salahin anak baru dan tuduh mereka cari panggung," tulis PSI.

Anak Bunuh Ayah Kandung di Tegal, Ibunda: Saya Ingin Dia Dipenjara Selamanya

Ini Sinyal Hukuman PSSI Buat Bonek Juga Persebaya Surabaya, Pasca Kerusuhan Lawan PSS Sleman

Andong Perpustakaan Jadi Ikon, Program Literasi Nonfisik TMMD Cilacap Terus Berlanjut

Letakkan Kamera Tersembunyi di Dalam Bra, Wanita Ini Terkejut Melihat ke Mana Arah Mata Para Pria

Diketahui sebelumnya, sejumlah anggaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mengalami kejanggalan menjadi sorotan anggota DPRD Fraksi PSI William Aditya Sarana.

Satu di antaranya yang menjadi sorotan PSI ialah anggaran Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat dalam anggaran Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran (KUA-PPAS) 2020 DKI Jakarta lem aibon sebesar Rp 82 miliar.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan sebelum diviralkan oleh PSI sudah mengkaji dan mengkritik anak buahnya yang menganggarkan kegiatan dengan anggaran janggal.

Menurut dia, kritikan dari PSI itu sebagai ajak pihaknya cari panggung sebagai anggota fraksi baru.

“Sebelum mereka ngomong, saya sudah ngomong.

Saya sudah bicara di dalam (rapat internal Pemprov DKI Jakarta).

Saya sudah bicara sebelumnya, dan kita review.

Bedanya saya tidak manggung.

Bagi orang-orang baru, (jadi momen untuk) manggung.

Ini adalah kesempatan beratraksi,” ujar Anies di Balai Kota, Rabu (30/10/2019).

Ia mengaku, tak membuka anggaran-anggaran janggal itu lantaran tak mau cari perhatian publik.

Anies tengah fokus memperbaiki sistem penginputan anggaran.

“Lho kalau saya itu bukan (untuk beratraksi, manggung).

Saya mau memperbaiki sistem, bukan mencari perhatian.

Jadi saya sering bicarakan.

Orang ngomong itu ada tiga pilihan, yaitu menyelesaikan masalah atau memperumit masalah atau mengaktualisasi diri.

Itu tiga pilihan itu kalau bicara.

Nah, saya bicara untuk menyelesaikan masalah,” kata Anies.

Ia mengatakan, dirinya pun telah memanggil sejumlah dinas yang mengusulkan anggaran-anggaran yang dilihatnya masih janggal.

“Karena itu saya panggil, saya koreksi satu per satu.

Jadi Anda sudah lihat forum (arahan Gub terkait KUA PPAS), cuman bedanya saya memang tidak umumkan,” tuturnya.

Anggaran fantastis PSI menemukan berbagai anggaran fantastis dalam rapat KUA-PPAS.

Mulai dari anggaran Rp 82 miliar untuk pengadaan lem aibon.

Lalu, PSI juga menemukan anggaran pengadaan ballpoint sebesar Rp 124 miliar di Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur.

Selain itu, anggaran Rp 121 miliar juga ditemukan untuk pengadaan 7.313 unit komputer di Dinas Pendidikan.

Lalu, ada beberapa unit server dan storage dianggarkan senilai Rp 66 miliar oleh Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik.

Setelah viral di media sosial, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menutup website link rancangan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran (KUA-PPAS) 2020 DKI Jakarta pada website apbd.jakarta.go.id.

Padahal awalnya website itu bisa dibuka publik.

Sejak Selasa (29/10/2019) malam, website itu tidak bisa diakses kembali. (*)

Andre Rosiade Nyalon Jadi Exco PSSI, Najwa Shihab: Anda Masih Banyak Kerjaan di DPR, Fokus Ajalah

Tagar Ahok, 82 M dan Lem Aibon Trending Twitter, Netizen Kritik Anies Baswedan

Lem Aibon Rp 82 M, Guntur Romli Kecewa: Anies Baswedan Malah Ngeles

Ini Bahaya Menghirup Lem Aibon, Bisa Sebabkan Kematian

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved