Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kunjungan Warga Tiongkok Naik, BPS Jateng Catat Penurunan Jumlah Wisman via Bandara

Jumlah unjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Jateng semakin jauh dari harapan.

Penulis: rival al manaf | Editor: Catur waskito Edy
Istimewa
Kapal Pesiar MV. Sea Bourne Escore merapat di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, Jumat (19/4) pagi. Kapal tersebut membawa 550 wisman dan 427 crew kapal untuk berkeliling di tempat-tempat wisata Jawa Tengah. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Jumlah unjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Jateng semakin jauh dari harapan. Hal itu seperti terungkap dari rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng yang mencatat penurunan kunjungan wisman melalui Bandara Adi Sumarmo dan Ahmad Yani pada September 2019.

Sebelumnya, Kementerian Pariwisata menargetkan sebanyak 2 juta kunjungan wisman di Jateng-DIY, dengan pembagian 1,2 juta untuk Jateng, dan sisanya 800 ribu di DIY.

Data BPS Jateng yang dirilis pada Jumat (1/11) menunjukkan kunjungan wisman dari pintu bandara mengalami penurunan, baik dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau periode sama tahun lalu.

Pada September 2019 tercatat sebanyak 2.075 wisman berkunjung di Jateng yang terbagi dalam 1.981 di Ahmad Yani, dan sisanya melalui Adi Sumarmo. Jumlah itu menurun dibandingkan dengan Agustus 2019 yang mencapai 2.629 orang, terbanyak dalam dua tahun terakhir.

Dibandingkan dengan September 2018 lalu, jumlah kunjungan bulan lalu juga tercatat lebih kecil, dengan realisasi pada tahun lalu mencapai 2.117 orang.

Meski demikian, Kepala BPS Jateng, Sentot Bangun Widoyono mengatakan, secara kumulatif sepanjang 2019 hingga September ada peningkatan kunjungan wisman melalui bandara.

"Sepanjang 2019 hingga September tercatat kunjungan sebanyak 17.757, lebih tinggi dari periode sama tahun lalu sebanyak 17.244 orang," katanya, di kantornya.

Menurut dia, warga asing yang paling banyak masuk ke Jateng melalui pintu bandara masih didominasi dari Malaysia. Selama September 2019 ada 669 warga Negeri Jiran yang berkunjung ke Jateng.

Menarik

"Posisi kedua tetap diisi Singapura, karena kedua negara itu memang ada penerbangan langsung reguler. Yang menarik saat ini di posisi ketiga yang biasanya ada Thailand dan India, kini justru diduduki Tiongkok," tuturnya.

Pada September 2019, Sentot menyatakan, tercatat ada 119 warga Tiongkok yang datang, sementara pada bulan sebelumnya ada 549 kunjungan dari Negeri Tirai bambu. Hal itu sejalan dengan mulai tersedianya penerbangan carter langsung Solo-Tiongkok.

"Jadi memang pengaruh penerbangan langsung itu imbasnya cukup besar terhadap banyaknya kunjungan wisman," jelasnya.

Adapun, Ketua DPD Asosiasi Travel Agen Indonesia (Asita) Jateng, Joko Suratno mengungkapkan, saat ini para asosiasi pariwisata sedang menggarap pasar Tiongkok dengan membuat penerbangan carter.

"Selama ini baru satu kota di China (yang digarap-Red), tahun depan rencananya akan ada empat kota di Tiongkok yang akan digarap menuju Solo (dengan penerbangan carter-Red). Kami tawarkan destinasi Borobudur," paparnya.

Joko berharap pemerintah bisa mengupayakan penambahan jalur penerbangan langsung dari luar negeri menuju bandara di Jateng. Hal itu karena saat ini yang langsung menuju Jateng baru dari Singapura dan Malaysia.

Ia menyebut, jalur udara menjadi pintu gerbang utama untuk wisman masuk, baru disusul kapal pesiar. Sehingga, pembangunan bandara juga dinilai bisa menjadi daya dorong, misalnya di Karimunjawa.

"Saya rasa gambarannya 70-30 persen antara wisman yang datang melalui jalur udara dan melalui laut. Kapal pesiar 21 kali bersandar dalam setahun, tetapi tidak semua penumpangnya turun," terangnya. (val)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved