Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Update Pengembangan Bandara Dewadaru Karimunjawa dan Ngloram Blora

Dua bandara yang dikembangkan yakni Bandara Ngloram di Cepu Blora dan Bandara Dewadaru di Karimunjawa Jepara.

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: m nur huda
tribunjateng/M NUR HUDA
Penerbangan Menuju Dewadaru Bakal Ditambah 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah telah melakukan kesepakatan (MoU) dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait pengembangan dua bandara di Jateng.

Kepala Dishub Jateng, Satriyo Hidayat, mengatakan dua bandara yang dikembangkan yakni Bandara Ngloram di Cepu Blora dan Bandara Dewadaru di Karimunjawa Jepara.

"Pengembangan Ngloram akhir tahun ini landasannya lebih panjang. Lalu di 2020 ada kerjasama dengan (pemerintah) pusat. Nanti dari provinsi yang akan melakukan pembebasan lahan, sedangkan pusat yang akan membangunnya," kata Satriyo, Minggu (3/11/2019).

Pembangunan, kata dia, akan dilakukan secara bertahap. Pengembangan yang dilakukan yakni pembangunan landasan agar lebih panjang.

Akhir tahun 2019 ini, panjang landasan Ngloram sudah 1.200 meter. Sedangkan 2020 mendatang, pada tahap atau fase pertama akan diperpanjang lagi menjadi 1.600 meter.

Ganjar Pranowo membuat vlog ketika mampir di Bandara Ngloram Blora, Selasa (23/4/2018).
Ganjar Pranowo membuat vlog ketika mampir di Bandara Ngloram Blora, Selasa (23/4/2018). (Tribun Jateng/Daniel Ari Purnomo)

"Jika panjang 1.200 meter, bandara ini cocok digunakan untuk flight carter ATR 42 atau ATR 72 terbatas. Kalau sudah 1.600 bisa untuk kapasitas penuh ATR 72," jelasnya.

Bandara Ngloram Blora Segera Dibangun, Ganjar Mampir nge-Vlog di Perbatasan Jawa Timur Ini

Kenapa pihaknya menargetkan ATR 72, ia menjelaskan karena pesawat model itu paling banyak digunakan di Jawa. Sedangkan, hub atau parkirnya terbatas.

Lapangan Terbang Ngloram Blora Berpotensi Jadi Bandara

Nanti pesawat ATR-72 itu bisa terbang ke sana, sementara saat ini tidak bisa dan kondisi terminalnya tidak representatif.

Kemudian, untuk Bandara Dewadaru Karimunjawa akhir 2019 ini panjang landasan sudah menjadi 1.400 meter.

"Nanti di 2020-2021 akan kami panjangkan hingga maksimal 1.600 meter," ucapnya.

Kondisi apron bandara Dewadaru hanya bisa memuat dua pesawat yakni berjenis ATR 72-600 milik Wings air , dan pesawat perintis milik Airfast
Kondisi apron bandara Dewadaru hanya bisa memuat dua pesawat yakni berjenis ATR 72-600 milik Wings air , dan pesawat perintis milik Airfast (tribunjateng/rahdyan trijoko pamungkas)

Kemudian, saat ini tengah dipasang lampu penerangan di landasan Dewadaru. Selama ini, operasional bandara paling terakhir hingga pukul 17.00 WIB.

Dengan pemasangan lampu yang ditargetkan rampung akhir tahun ini, operasional bisa lebih dari itu.

Pengembangan kedua bandara tersebut dinilai akan semakin meningkatkan konektivitas transportasi dan diharapkan dapat mendorong sektor pariwisata di Jateng.

Seperti diketahui Karimunjawa adalah daerah wisata yang sangat potensial. Sedangkan di Ngloram Cepu merupakan pusat kegiatan minyak. Banyak kegiatan bisnis disana sehingga harus difasilitasi.

Selain itu, pembangunan Bandara Wirasaba atau Jenderal Soedirman di Purbalingga akan dipercepat.

Dorong Sektor Pariwisata di Jateng, Kemenhub Kembangkan Bandara Ngloram dan Dewadaru

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved