Fakruroji Sebut Peran Keluarga Jadi Benteng Cegah Paham Radikal
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Salatiga Fakruroji mengharap peran keluarga lebih diutamakan dalam rangka pencegahan adanya paham radikalisme.
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Salatiga Fakruroji mengharap peran keluarga lebih diutamakan dalam rangka pencegahan adanya paham radikalisme.
Hal tersebut disampaikan Fakruroji saat membuka kegiatan Sarasehan Manajemen Masjid dan Upaya Pencegahan Terorisme Tingkat Kota Salatiga di Gedung Setda Kota Salatiga, Selasa (12/11/2019).
Menurutnya adanya paham radikalisme sangat bertentangan dengan iklim toleransi di Kota Salatiga karenanya selain perlunya meningkatkan kewaspadaan seluruh lapisan masyarakat diharapakan waspada, mawas diri dan peduli dengan lingkungan sekitar.
“Tetapi yang lebih penting dari semua itu pencegahan masuknya paham radikal harus dimulai sejak dari keluarga dengan memberikan pemahaman-pemahaman berimbang tidak berat sebelah,” terangnya kepada Tribunjateng.com, di Gedung Setda Kota Salatiga, Selasa (12/11/2019).
• AKBP Indra Kurniawan Mangunsong Tekankan Anggotanya Teladani Sifat dan Pola Pikir Nabi Muhammad SAW
Dikatakannya, iklim toleransi yang selama ini terjaga dengan baik di Kota Salatiga sangat bertentangan dengan paham radikalisme.
Karenanya perlu semua pihak secara bersama-sama membentengi diri dan lingkungan dari paham yang tidak sejalan dengan perdamaian dan toleransi, paham dimana berpotensi merusak persatuan dan kesatuan, baik itu dibalut dengan nilai-nilai agama, sosial maupun politik.
“Kita semua tentu ingin agar Kota Salatiga selalu menjadi kota yang aman, damai dan guyub tanpa adanya konflik dan perpecahan.
Mari kita bersama-sama membentengi diri dan lingkungan kita dari paham yang tidak sejalan dengan perdamaian dan toleransi,” katanya
Ia menambahkan, tugas pencegahan paham radikal secara terus menerus tidak hanya bergantung oleh Pemerintah, TNI dan Polri tetapi perlu keterlibatan peran serta seluruh unsur masyarakat.
Itu semua kata dia, bertujuan supaya tidak lahir embrio-embrio baru yang berpotensi menjadi jaringan yang besar.
“Karenanya, kita harus selalu waspada, mawas diri dan peduli dengan lingkungan sekitar.
Terorisme harus kita cegah dan kita lawan.
Cegah radikalisme dapat mulai dari keluarga dan lingkungan kita sendiri,”ujarnya
Kabag Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Salatiga Pramusinta menambahkan sarasehan pencegahan paham radikalisme kali ini diikuti sekira 100 orang yang terdiri dari tokoh agama, unsur organisasi masyarakat dan perangkat daerah terkait.
“Selain Sekda Kota Salatiga turut kami hadirkan sebagai narasumber KH. Agus Suaidi yang tidak lain adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Salatiga.
Melalui kegiatan ini diharapkan memperkuat dan menambah pemahaman para pengurus masjid mengidentifikasi serta mencegah timbulnya atau adanya paham radikalisme,” jelasnya. (ris)