Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

DRAMATIS! Detik-detik Evakuasi Siswa SMK Yadika 6 Pondok Gede Yang Terjebak Dikepung Api

Pukul 15.30 WIB, jarum jam tinggal separuh lintasan lagi menuju jam pulang sekolah para murid SMK Yadika 6 Pondok Gede, Bekasi. Senin (18/11/2019) sor

ISTIMEWA
Kebakaran melanda SMA Yadika 6 di Pondokgede, Bekasi, Senin (18/11/2019).(Dok. Istimewa) 

Dalam sekelebat pandang, ia menyaksikan beberapa temannya seolah menyerah untuk melanjutkan langkah.

“Teman kita ke atas lagi, mereka mengikat gorden untuk pegangan turun ke bawah dari jendela. Mereka merasa sudah terjebak dan itu jalan satu-satunya untuk selamat karena sudah banyak api. Mereka panik.

Pikirnya, satu-satunya cara selamat ya langsung lompat,” ungkap Alif. “Beruntung”, beberapa temannya yang keluar di lantai tiga sanggup mencapai “tangga-tangga” darurat di lapangan luar sekolah. Ia tak tahu kabar teman-temannya itu. Yang ada dalam benaknya hanya satu: berupaya selamat.

“Yang penting keluar, deh. Tahan napas, tahan-tahan-tahan supaya bisa keluar,” kata Alif. “Panas sih sudah bukan panas lagi,” tambahnya. Loncat Maulana (17), rekan Ahmad, hanya bisa pasrah ketika berdiri di antara orang-orang yang menyemut di lapangan sekolah, setelah bantu menggotong motor.

Dari lapangan itu, matanya menyaksikan 20-30 orang merangsek keluar lewat jendela lantai 2 dan 3. Akan tetapi, pemandangan mengerikan itu belum berhenti di sana. Beberapa tubuh kembali bermunculan di jendela, kali ini di lantai 4.

“Tangga-tangga darurat” di lapangan tak mampu mencapai tubuh mereka. Mereka melompat. “Yang lompat ada murid, ada guru juga. Rata-rata yang melompat itu kena kanopi asbes yang ada di lantai 1 itu. Ada juga yang loncat dari sana tersangkut dulu di pohon, tangannya bengkak,” ujar Maulana kepada Kompas.com, Selasa.

 “Sekolah sebenarnya nyediain matras untuk mereka lompatnya ke matras. Tapi yang lompat duluan itu sudah enggak lihat mungkin, jadi langsung kena asbes gitu,” imbuhnya.

Salah satu guru bernama Dimas disebut jadi salah satu korban yang cedera akibat melompat dari lantai 4. Menurut beberapa saksi, Dimas sebetulnya sudah selamat sejak awal, namun ia pilih kembali menerobos asap ke lantai 4 guna menolong muridnya yang terjebak.

Alhasil, tiada jalan kembali bagi Dimas. Satu-satunya jalan pulang hanya lapangan yang luas membentang di hadapan jendela. Dari ketinggian sekitar 15 meter itu, ia berharap kanopi yang menjulur sanggup menadahi tubuhnya. Kanopi jebol ditubruk tubuhnya yang terjun bebas.

“Langsung dibawa ke rumah sakit. Sempat keluar darah dari hidungnya,” ujar Ilham.

Polisi mengonfirmasi, Dimas juga mengalami cedera di tangan dan kakinya. Ahmad dan Maulana kemudian menyaksikan para murid yang melompat dari ketinggian terkapar. Mereka selamat, namun cedera parah.

Dua di antaranya rekan sepermainan mereka tiap sore, Steven dan Albi.

“Steven yang parah, dia koma karena dia lompatnya awal-awal sebelum ada kasur atau apa pun. Dia kena di leher, ada luka bakar juga. Albi patah-patah (tulang),” kata Ahmad dan Maulana bersahutan. Alif membenarkan.

“Yang parah Steven, dia koma, luka bakar juga di mukanya. Albi juga parah. Mereka enggak kayak teman yang lain, yang waktu lompat ketahan sama asbes jadi enggak langsung ke bawah,”kata Alif.

Berdasarkan keterangan polisi, keduanya masuk dalam dua korban dengan kategori cedera parah dan diharuskan menjalani rawat inap di RS Koja dan RS Yadika

. Pihak sekolah juga mengonfirmasi hal ini – selain Steven dan Albi, korban-korban yang sempat dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas sudah boleh pulang. Api terus melumat gedung yang disebut menyimpan berbagai inventaris penting sekolah tiga gedung itu ketika malam tiba.

Tak seorang pun mampu menjamin, apakah masih ada orang yang terjebak di gedung tersebut atau tidak. Sempat berembus kabar burung, masih ada orang yang terjebak. Empat jam usai kemunculan api, lebih dari 100 personel pemadam kebakaran berhasil menguasai lokasi. Baru sekitar pukul 21.30, api padam seluruhnya.

Pemadam kebakaran dan polisi mengonfirmasi, tidak ada korban terjebak maupun meninggal dunia.

“Yang terbakar lantai 1, 2, 3. Lantai 4 aman,” ujar Aceng Sholahuddin, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi kepada wartawan, Senin malam. "Korban meninggal dunia tidak ada, korban luka 14.

Dua patah tulang, 12 luka bakar dan sesak nafas karena panik dan loncat, karena tidak ada tangga evakuasi atau tangga darurat. Seharusnya gedung 4 lantai ini dilengkapi dengan tangga darurat," ia menjelaskan. Baca berikutnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Detik-detik Api Kepung SMK Yadika 6: Siswa Terjebak, Dievakuasi Pakai Gorden hingga Ring Basket"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved