Yuswanto Ditemukan Gantung Diri di Sebuah Pohon Dekat Rumahnya, Ini Pesan Terakhirnya
Kasus bunuh diri kembali terjadi di Kebumen setelah beberapa waktu yang lalu warga dikagetkan kabar meninggalnya seorang warga Puring yang mengakhiri
TRIBUNJATENG.COM, KEBUMEN - Kasus bunuh diri kembali terjadi di Kebumen setelah beberapa waktu yang lalu warga dikagetkan kabar meninggalnya seorang warga Puring yang mengakhiri hidupnya sendiri dengan sebilah pisau.
Hari ini, Rabu (20/11), giliran seorang warga Desa Kedungsari, Klirong yang bunuh diri dengan cara gantung diri pada sebatang pohon.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Polsek Klirong dan Tim Inafis Polres Kebumen, korban bernama Yuswanto (30) warga Dukuh Singkil Rt. 04 Rw. 01 Desa Kedungsari Kecamatan Klirong, Kebumen.
"Malam sebelum kejadian, Yuswanto cuma berkata kepada keluarganya, kalau pukul 21.00 malam dia belum pulang, dia berada disekitar rumah," terang Kapolsek Klirong AKP Diyono yang mendatangi TKP bersama Tim Olah TKP Inafis Polres Kebumen.
• Rizki Targetkan Peningkatan Transaksi 5 Kali Lipat di Festival Promo Mamimumemo
• Terbukti Ada Prostitusi, Polda Jateng Dorong Pemkot Semarang Tutup Zeus Karaoke
• Ekspor Batik Pekalongan Melejit, Upah Pekerja Justru Jauh dari UMK
• Ahok Singgung Anggaran Lem : Kita Mainnya Bukan Aibon sama Pulpen Sih
Tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban.
Setelah selesai dilakukan Olah TKP dan pemeriksaan oleh Tim Medis, korban diserahkan kembali kepada keluarga untuk dimakamkan.
Kasubbag Humas Iptu Tugiman mengutarakan keprihatinannya atas banyaknya kejadian bunuh diri di Kebumen.
"Kami sangat menyayangkan banyaknya kasus bunuh diri di Kebumen.
Kami berharap kepada masyarakat Kebumen untuk lebih peduli dan memperhatikan keluarga dan lingkungan.
Banyak hal yang menjadi pemicu munculnya niat orang untuk mengakhiri hidupnya sendiri, seperti sakit menahun yang tak kunjung sembuh misalnya.
Berikan bimbingan rohani kepada orang yang mulai menunjukan tanda tanda putus asa, kalau kita merasa tidak mampu ya bisa minta bantuan tetangga atau orang yang berpengaruh dan memiliki ilmu agama yang cukup," himbau Iptu Tugiman. (*)