Pembacokan di Semarang
Sandi Diselamatkan Enggal, Muhajirin Tergeletak Bersimbah Darah, Rudi Bisa Loloskan Diri
Kejadian pembacokan di Jalan Arteri Soekarno-Hatta Semarang, dekat sebuah kampus swasta, masih lekat di ingatan Enggal (27).
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kejadian pembacokan di Jalan Arteri Soekarno-Hatta Semarang, dekat sebuah kampus swasta, masih lekat di ingatan Enggal (27).
Pekerja sebuah bengkel di lokasi insiden ini melihat jelas penganiayaan segerombolan pemuda kepada 3 orang, Minggu (1/12/2019) sekira pukul 03.00 WIB.
Tak hanya itu, Enggal sempat menolong seorang korban bernama Sandi dari amukan orang-orang yang kesetanan itu.
• Tohir Tancap Gas Kejar Pembacok Adiknya, Pelaku Dibawa ke RS Bhayangkara, Sandi Mengiyakan
• Kesaksian Pasien yang Berobat ke Ningsih Tinampi, Terkaget-kaget, Antrenya hingga Berbulan-bulan
• Resmi Mundur, Ini Prediksi Terbaru Awal Musim Hujan di Seluruh Wilayah Indonesia
• Ada Staf Khusus Presiden dan Staf Khusus Wapres, Refly Harun Geram: Makin Kacau
Sandi berhasil lolos dari bulan-bulanan pelaku meski terluka akibat hantaman benda tumpul.
Korban juga terkena bacokan senjata tajam di bagian punggung, kaki, dan tangan.
"Saat itu kejadiannya berlangsung cepat sekali.
Ada 3 orang tiba-tiba dipukuli belasan pemuda.
Satu berhasil melarikan diri, satu masih dikeroyok.
Saya hanya bisa mengamankan dan membantu menolong korban yang bernama Sandi," terangnya kepada Tribunjateng.com, Minggu siang.
Melihat seorang korban masih menjadi bulan-bulanan para pemuda itu, Enggal segera lari menghampiri.
Dia tak memikirkan keselamatan diri sendiri.
Satu yang ada di benaknya adalah cepat-cepat menolong korban yang kemudian diketahui bernama Muhajirin (28).
Nahas, jarak dia dan yang bersangkutan terlampau jauh.
Enggal mendapati Muhajirin sudah terkapar tak sadarkan diri di atas aspal.
Beberapa bagian tubuhnya bersimbah darah segar.