Berkunjung ke Panti Asuhan Wirakrama Putra, PT Nojorono Beri Trauma Healing ke Anak-anak
PT Norojono Tobacco International memberikan trauma healing kepada anak-anak panti asuhan Wirakrama Putra, Jalan Wisma Sari Selatan no.5, Ngaliyan,
Penulis: akbar hari mukti | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - PT Nojorono Tobacco International memberikan trauma healing kepada anak-anak panti asuhan Wirakrama Putra, Jalan Wisma Sari Selatan no.5, Ngaliyan, Semarang, Senin (2/12/2019) sore.
Trauma healing tersebut diberikan untuk menyembuhkan trauma anak-anak pasca terbakarnya panti asuhan tersebut Oktober lalu.
Trauma healing tersebut diikuti oleh 70an anak panti asuhan.
Mereka diajak menyanyi bersama, menari bersama, menggambar, juga mendengarkan cerita dari Winson family storyteller atau Winson Keluarga Pendongeng.
Winson family storyteller pun menceritakan dongeng terkait penyihir jahat yang mengambil setangkai bunga kunci kebahagiaan sebuah desa.
Lalu, putri desa tersebut akhirnya bisa mengalahkan penyihir jahat, dan mengembalikan bunga yang dicuri tersebut di tempat semula.
• Dinkop UMKM Nakertrans Jepara Dorong Produk UMKM Masuk Alfamart
• Bupati Siapkan 177 N-Max, Bagus Selo : Pelayanan Para Kades dan Lurah di Karanganyar Harus Optimal
• Di Demak, Tentara Ini Kerap Turun ke Lumpur Bantu Warga Bajak Sawah
• Tak Ada Temuan Mayor, KPKNL Tegal Pertahankan Sertifikat ISO 9001:2015
Head of Corporate Brand and Marketing Communication PT Nojorono, Amelia Santoso mengatakan program trauma healing tersebut merupakan aksi sosial untuk membuat anak-anak di panti asuhan tersebut kembali ceria.
"Ini program kita, bukan donasi, tetapi lebih ke trauma healing bagi anak-anak yang ada di sini," jelasnya.
Ia mengaku merasa trenyuh saat panti asuhan Wirakrama Putra terbakar Oktober lalu.
Ia ingin agar anak-anak yang ada di sana tidak mengalami trauma berkepanjangan pascatragedi tersebut.
"Mereka semua selamat, namun pasti meninggalkan trauma.
Intinya ingin berbagi dan menghibur mereka semua," jelasnya.
Menurutnya dengan kekuatan berbagi, maka trauma yang didapatkan oleh anak-anak panti asuhan berangsur-angsur pulih.
"Orang kalau dikunjungi kan terasa dipedulikan," jelas Amelia.
Amelia pun mengaku mendapat kesan mendalam saat berada di panti asuhan ini.
Dari hasil perbincangannya dengan Ketua Yayasan Wikrama Putra, Aloysius Untung Sudono, Amelia mengatakan anak-anak yang berada di panti asuhan ini sudah menjadi satu keluarga besar.
"Pak Untung mengatakan anak-anak akan berada di sini hingga mereka bisa mandiri, bekerja, menikah dan akhirnya membantu adik-adiknya yang ada di panti asuhan," paparnya.
Amelia mengungkapkan pihaknya akan secara kontinyu mengunjungi panti asuhan tersebut, untuk melakukan kegiatan yang bersifat edukatif kepada anak-anak panti asuhan.
Ketua Yayasan Wikrama Putra, Aloysius Untung Sudono, mengaku berterimakasih atas kunjungan dari PT Nojorono.
Menurutnya 74 anak yang ada di panti asuhan ini membutuhkan trauma healing pascaterbakarnya panti asuhan tersebut Oktober lalu.
"Anak-anak kami ada dari penjuru Indonesia.
Mereka keluarga besar di sini.
Mereka sekolah, mendapatkan sandang makan papan secara cukup tak ada kekurangan," paparnya. (Ahm)