Ini Awal Mula Jawa Tengah Ditarget Perekonomian Tumbuh 7 Persen
"Saya dicolek sama Bu Sri Mulyani (Menteri Keuangan), lalu mengatakan, Pak Gub, masa terbaik kok 5,3 persen pertumbuhannya, ya lebih tinggi sih dari
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - "Saya dicolek sama Bu Sri Mulyani (Menteri Keuangan), lalu mengatakan, Pak Gub, masa terbaik kok 5,3 persen pertumbuhannya, ya lebih tinggi sih dari nasional.
Tapi kalau cuma segitu nggak nendang," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyampaikan apa yang dikatakan menteri Sri Mulyani, Senin (2/12/2019).
Pertemuan itu berlangsung saat Ganjar turun dari panggung usai menerima penghargaan Jawa Tengah provinsi terbaik dalam perencanaan dan pembangunan Mei 2019 silam.
"Lalu bagaimana? Bu Sri Mulyani menjawab 7 persen donk (pertumbuhan ekonominya)," ucapnya.
Ganjar pun menerangkan bahwa pertumbuhan tujuh persen tersebut cukup berat mengingat ekonomi makro dunia sedang jelek.
• Dalam Sebulan, 3 Orang Pengedar Narkoba Ditangkap di Jepara
• Pemkot Salatiga Klaim Turunkan Angka Kemiskinan Hingga 4,84 Persen
• 5 Orang Penadah Barang Curian asal Rembang Diringkus Anggota Polres Jepara
• Bikin Proposal Sendiri Atas Namakan Pemuda Butuh Purworejo, Ahmad Nikmati Uang Negara Rp 350 Juta
"Saya bilang, 7 persen itu berat loh bu, naik dari 5,3 menjadi 7 itu melompatnya, energinya itu seberapa.
Beliau mengatakan akan membantu, mesti percaya diri.
Jadi sejarahnya begitu kenapa Jateng ditarget pertumbuhan ekonomi 7 persen, angka itu sebetulnya dari Bu Sri Mulyani," tuturnya.
Meskipun ini tantangan berat, kata dia, target ini dapat merangsang pimpinan kepala daerah untuk meningkatkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.
"Buktinya kita diramal BI pertumbuhannya 5,3 persen, tapi sekarang sudah 5,6 persen.
Tapi itu bukan prestasi saya, itu prestasi kawan-kawan bupati/wali kota sebenarnya.
Provinsi merupakan arisan kabupaten/kota, dan nasional arisan provinsi," jelasnya.
Pertumbuhan ekonomi Jateng hingga triwulan III 2019 diketahui berada pada angka 5,66 persen, melebihi pertumbuhan nasional yang hanya 5,02 persen.
Dari total itu, ekspor menjadi penyokong tingginya pertumbuhan ekonomi Jateng dengan 2,16 persen, setelah konsumsi sebesar 2,44 persen.
Selain itu, ada tiga proyek prioritas sebagai penyokong pertumbuhan ekonomi, yakni pembangunan Kawasan Industri Brebes (KIB), pengembangan Kawasan Industri Kendal (KIK), dan kawasan Candi Borobudur.(mam)