Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Alumni SMA Negeri 1 Brebes Patungan Bangun 4 Jembatan Wakaf dan Jalan

Warga Kampung Tumenggungan, Desa Langkap, Bumiayu, Brebes, mendapat hibah jembatan Sapa Nyana.

Penulis: m zaenal arifin | Editor: muh radlis
IST
Warga bergotong royong membantu pembangunan jembatan wakaf dari alumni SMAN 1 Brebes, di Desa Bentar Sari. 

TRIBUNJATENG.COM, BREBES - Warga Kampung Tumenggungan, Desa Langkap, Bumiayu, Brebes, mendapat hibah jembatan Sapa Nyana.

Dalam waktu tiga pekan, pembangunan jembatan wakaf dari alumni SMAN 1 Brebes tahun 1985 telah rampung.

Ya, siapa sangka jembatan yang semula dari bambu sederhana berubah menjadi jembatan kokoh yang dapat dilalui mobil dan membuka akses ke beberapa dukuh di Desa Langkap, Kecamatan Bumiayu.

Koordinator Berbagi Jembatan Wakaf SMAN 1 Brebes 1985, Agus Priyanto mengatakan, dari dana wakaf sekitar Rp 115 juta diperoleh dari patungan empat alumni SMAN 1 Brebes.

Awalnya, dana tersebut akan digunakan hanya untuk membangun jembatan di Desa Langkap, jembatan di Desa Bentar Sari, dan perbaikan jalan di Desa Wanasari.

Namun, jumlah jembatan yang dibangun malah bertambah yaitu jembatan di Desa Tambak Serang, dan Desa Pasirpanjang.

Masih Muda dan Bukan Lulusan Sarjana, Vaskal Berhasil Berbisnis Pupuk Cair Buatannya Sendiri

Prediksi Liverpool Vs Everton Derby Merseyside, Kabar Tim, H2H, Susunan Pemain dan Streaming TVRI

Reaksi Mahfud MD Dengar Rocky Gerung Sebut Jokowi Tidak Pancasilais

Dokter Muda Diperkosa Beramai-ramai, Kemudian Ditembak dan Dibakar, Berawal dari Ban Kempes

Sehingga, para alumni malah dapat membangun empat jembatan sekaligus dalam waktu sebulan.

"Ini bukan proyek Bandung Bondowoso yang dikerjakan semalaman, tapi hasil kerja keras dan ketulusan dukungan warga," kata Agus, usai serah terima jembatan Sapa Nyana kepada Kades Langkap, Rabu (4/12/2019).

Dikatakannya, hibah jembatan wakaf menjadi alternatif dan solusi membangun jembatan selain dari dana desa dan partisipasi warga.

Alumni SMAN 1 Brebes tahun 1985 terpanggil berkontribusi dalam membangun jembatan wakaf.

Selain itu, juga digelar program kepedulian sosial lainnya, di antaranya donasi air bersih di wilayah yang kekeringan di Brebes, berbagi 10.000 bibit mangrove dan bibit buah.

Agus menekankan, spirit program ini dapat menjadi ladang amal bagi yang berwakaf dan menjadi contoh bagi yang lain untuk menebar kebaikan dengan membangun jembatan.

Bahkan, warga desa di tempat lain terinspirasi ingin membangun jembatan wakaf.

"Dana diperoleh dari alumni.

Termasuk juga, penanggung jawab survei, pengerjaan, dan pengawasan proyek juga oleh alumni," jelasnya.

Selain jembatan Sapa Nyana di Desa Langkap, yaitu jembatan di Desa Bentar Sari Kecamatan Salem yang menghubungkan antarkampung melewati sawah.

Serta, jembatan di Desa Pasirpanjang yang berlokasi dekat area longsor Bukit Lio tahun 2018.

Sementara lokasi jembatan di Tambak Serang, Kecamatan Bantarkawung, terletak enam kilometer dari jalan besar dan melewati medan berat.

Pelaksana program jembatan wakaf, A Badarussamsi mengatakan, percepatan pembangunan jembatan dengan hasil fisik kokoh karena pendekatan dengan pejabat desa yang nonbirokratis, efisiensi dana, dan dukungan partisipasi warga.

Dalam pembangunan jembatan di Tambak Serang, pasukan mak-mak malah ikut terjun bergotong royong membangun jembatan.

"Warga ikut guyub memiliki jembatan.

Semuanya berjalan lancar, seperti ada yang menuntun," papar Badar.

Dengan partisipasi warga dalam bentuk tenaga dan material, dana pembangunan bisa dipangkas.

Bahkan, dari dana yang ada, masih cukup untuk memperbaiki dan membangun empat jembatan di Purwatan, Bumiayu yang sekarang sedang dituntaskan.

Kades Langkap, Mustolih menyampaikan, terima kasih atas hibah tanpa syarat jembatan wakaf dari alumni SMAN 1 Brebes tersebut.

"Prosesnya sangat cepat, sehingga dinamakan jembatan Sapa Nyana yang berarti siapa sangka," ujar Mustolih.

Warga desa di tiga lokasi lain juga berterima kasih dan terkejut dengan kecepatan pembangunan jembatan wakaf.

Rencananya, pembangunan tiga jembatan dalam waktu dua bulan.

Kades Bentar Sari, Ruswa Abdul Mukti mengakui, manfaat besar jembatan wakaf yang menghubungkan Kampung Mancagar ke Pabelokan.

Jembatan lama terbuat dari bambu di atas sungai yang cukup dalam.

"Ini jembatan pintas yang biasa dipakai warga pergi ke sawah, sekolah, dan pasar," katanya. (Nal)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved