Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Viral Video 8 Siswi SMAN 2 Demak Diduga Pesta Miras, Bupati: Giatkan Kembali Magrib Mengaji

Bupati Demak, M Natsir akan menindaklanjuti kasus video sejumlah siswi SMA yang diduga pesta miras.

Penulis: Moch Saifudin | Editor: Daniel Ari Purnomo
istimewa
Cuplikan video para siswi SMAN 2 Demak diduga pesta miras. foto: tangkapan layar video fb 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Bupati Demak, M Natsir akan menindaklanjuti kasus video sejumlah siswi SMA yang diduga pesta miras. 

Natsir mengimbau seluruh orangtua menjaga dan mendampingi anak-anaknya.

Selain itu, pihak guru harus mengawasi dan mendidik murid-murid.

"Bagi masyarakat mohon dukungannya agar menyukseskan pendidikan kita," jelasnya setelah meninjau Pilkades di Desa Harjowinangun, Kecamatan Dempet, Minggu (8/12/2019).

Disdikbud Jateng Tegaskan Sedang Investigasi Kasus Siswi Berseragam SMAN 2 Demak Diduga Pesta Miras

Bupati Demak M Natsir dan Kapolres Demak AKBP R Fidelis Purna Timuranto di TPS Pilkades Desa Harjowinangun, Kecamatan Dempet, Minggu (8/12/2019).
Bupati Demak M Natsir dan Kapolres Demak AKBP R Fidelis Purna Timuranto di TPS Pilkades Desa Harjowinangun, Kecamatan Dempet, Minggu (8/12/2019). (tribungjateng/moch saifudin)

Ia mengajak masyarakat kembali menggiatkan program habis maghrib mengaji.

Mengaji yang dimaksud tidak hanya mengaji Al-Quran, juga pelajaran umum.

"Mari kita bersama-sama, orangtua, guru, masyarakat dan seluruh lingkungan agar mendukung pendidikan dan masa depan anak kita."

"Kalau kita bersama-sama, InsyaAllah tidak akan terjadi lagi hal serupa yang menimpa anak-anak kita di kemudian hari," jelasnya.

Video Viral 8 Siswi SMAN 2 Demak Diduga Pesta Miras, Kepala Sekolah: Kami Sudah Ambil Tindakan

Ia menilai, hal tersebut bisa terjadi lantaran anak bebas menggunakan akses informasi namun tidak didampingi oleh orangtuanya.

Sementara, Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah II Provinsi Jawa Tengah, Ernest Ceti Septyanti mengatakan, sangat menyayangkan tindakan 8 siswi SMAN 2 Demak dapat terjadi.

Ia menjelaskan terkait hal tersebut sudah mengkoordinasikan dengan kepala sekolah dan hak anak atas pendidikan tetap terselamatkan dengan memberikan sanksi edukatif.

"Perhatian secara khusus kepada sekolah tersebut untuk meningkatkan pembinaan karakter siswa di lingkungan sekolah, khususnya dan secara umum di wilayah 2, yaitu Demak dan Jepara."

"Supaya hal serupa tudak terjadi di kemudian hari lagi," jelasnya saat dihubungi terpisah via seluler.

Ia menambahkan tantangan di dunia pendidikan dari berbagai ajakan negatif memang sangat luar biasa.

Utamanya karena dunia yang semakin terbuka melalui kemajuan IT.

Lanjutnya, membatasi nilai-nilai negatif yg sangat latent terhadap sikap-perilaku siswa tidak mungkin bisa dilakukan satu pihak saja.

Komunitas dan lingkungan serta seluruh stakeholders pendidikan harus mendukung bersama.

"Saat ini 8 siswi sedang menjalani sanksi edukatif, karena mereka juga sudah kelas XII, semoga penanganan kami bersama sekolah mampu membantu mereka untuk menyadari kesalahannya."

"Kami berharap masa depan mereka terselamatkan, mohon doanya," terang Ernest.

Sementara Kapolres Demak, AKBP R Fidelis Purna Timuranto mengatakan peristiwa tersebut masih didalami oleh pihaknya.

Ia berharap di Demak yang notabene religius hendaknya lebih banyak kegiatan produktif dan mengurangi hal-hal yang dapat merugikan.

"Masih banyak hal-hal bermanfaat yang bisa dilakukan oleh para pelajar, sebaiknya mengurangi kegiatan yang tidak menunjang pembelajaran," tuturnya. (Ivo)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved