Benarkah Anak Hasil Pernikahan Dini Sangat Berisiko Diabetes?
Dalam Undang-undang no 16 tahun 2019 tentang perkawianan mengatur masyarakat Indonesia harus minimal berusia 19 tahun untuk menikah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Dalam Undang-undang no 16 tahun 2019 tentang perkawianan mengatur masyarakat Indonesia harus minimal berusia 19 tahun untuk menikah. Namun ternyata ada perbedaan aturan di sisi kesehatan.
Menurut Dokter Spesialis Kandungan RS Hermina Banyumanik, dr Budi Palarto, SpOG, usia emas bagi perempuan untuk mengandung bayi yakni di atas 20 tahun.
Saat berada di usia tersebut kondisi rahim dan psikologis perempuan sudah siap untuk mengasuh anak.
"Golden time di atas 20 hingga 35 tahun. Tapi jaraknya juga jangan terlalu dekat. Dua anak itu sudah cukup dan empat masih diperbolehkan," terangnya.
Perempuan yang menikah di bawah umur cenderung belum siap dari berbagai hal. Mulai bagaimana cara menyusui, mengasuh anak, mengatur kebutuhan gizi anak, dan sebagainya.
"Berkeluarga itu butuh perencanaan yang matang. Kalau asal jadi saja ya repot. Kesiapan tidak hanya fisik, mental, dan lainnya.
Pemerintah sudah baik punya program bimbingan pra nikah walaupun masih pro kontra. Tapi tujuannya baik, supaya pasangan suami istri ini siap untuk mengasuh anak hingga membesarkannya," tutur dia.
Hamil dan menikah di atas usia 20 tahun bisa mencegah empat terlalu. Hamil di usia terlalu muda, hamil di atas 35 tahun, jarak hamil terlalu dekat di bawah dua tahun, hamil terlalu banyak lebih dari empat.
"Di kesehatan kami sudah membekali seperti empat terlalu itu. Pernikahan dini juga menyumbang angka kematian ibu dan anak yang tinggi.
Maka keluarga berencana ini penting supaya anak yang dilahirkan bisa tercukupi segala kebutuhannya hingga remaja," tambah Budi.
Budi mengakui untuk mencegah pernikahan dini tidak hanya menjadi tugas pemerintah saja. Tapi juga tugas keluarga, lembaga pendidikan, dan agama. Sebab, ketiga hal tersebut bisa menjadi benteng setiap anak.
"Orangtua jangan cuek. Berikan anak perhatian hingga sedekat mungkin. Terutama berikan bekal agama yang baik. Bisa saja anak yang kurang perhatian akan mencari perhatian lain dengan orang lain," paparnya.
Bayi yang dilahirkan dari orangtua yang usianya masih tergolong dini cenderung berukuran kecil.
Kapasitas intelektual bayi yang lahir juga cenderung terbatas. Kemudian, anak tersebut ketika dewasa mudah terserang penyakit tidak menular.
"Berdasarkan penelitian anak yang lahir dari rahim orangtua yang berusia dini ketika dewasa akan mudah terkena penyakit tidak menular.