Tol Layang Terpanjang di Indonesia Diresmikan, Ini Bedanya dengan Jalan Tol Biasa
Presiden RI Joko Widodo meresmikan jalan tol layang terpanjang di Indonesia.
TRIBUNJATENG.COM -- Satu lagi pencapaian di bidang infrastruktur rampung dikerjakan. Presiden RI Joko Widodo meresmikan jalan tol layang terpanjang di Indonesia. Apa beda jalan tol ini dibanding jalan tol biasa?
Jokowi meresmikan jalan tol layang Jakarta-Cikampek didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desy Arryani, Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama. Peresmian dilakukan di tanggal cantik yakni 12-12-2019.
"Bismillahirahmanirohim, dengan ini saya resmikan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated pada siang hari ini," ucap Presiden, Kamis(12/12).
Jokowi lalu menekan tombol peresmian dan menandatangani prasasti. Jalan tol ini terdiri dari sembilan seksi.
Seksi I
yakni Cikunir-Bekasi Barat,
Seksi II
Bekasi Barat-Bekasi Timur,
Seksi III
Bekasi Timur-Tambun.
Seksi IV
Tambun-Cibitung
Seksi V
Cibitung-Cikarang Utama
Seksi VI
Cikarang Utama-Cikarang Barat,
Seksi VII
Cikarang Barat-Cibatu
Seksi VIII
Cibatu-Cikarang Timur,
Seksi IX
Cikarang Timur-Karawang Barat.
Setelah resmi beroperasi, jalan tol yang membentang dari Cikunir hingga Karawang Barat tersebut dapat dilalui kendaraan khususnya saat Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru), dengan ketentuan bebas tarif alias gratis.
Selain itu, jalan layang bebas hambatan ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan kendaraan sebesar 30 persen.
Jalan tol yang membentang di sebagian ruas Jakarta-Cikampek eksisting tersebut dirancang sepanjang 36,4 kilometer, dan diklaim sebagai jalan tol layang terpanjang di Indonesia. Sebelumnya, rekor ini dipegang oleh Tol Wiyoto-Wiyono yang dibangun sepanjang 15 kilometer.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan usai diresmikan Presiden, jalan tol tersebut tidak langsung dibuka untuk kendaraan umum, tetapi butuh waktu dua sampai tiga hari lagi dan jalan tol layang Japek II siap dilintasi kendaraan umum.
“Diusahakan lebih cepat lebih baik, tapi sebelum tanggal 20 Desember 2019 dipastikan sudah bisa dipakai untuk umum tanpa tarif hingga libur tahun baru 2020," kata Basuki.
Basuki menuturkan, konstruksi jalan tol layang mampu menahan kendaraan bertonase besar. Meski begitu, jalan tol ini hanya diperuntukkan bagi kendaraan bertonase ringan, seperti kendaraan yang masuk dalam golongan I dan II saja.
Alasannya bukan karena aspek teknis, melainkan terkait manajemen lalu lintas untuk menghindari terjadinya kemacetan.
Terutama yang disebabkan karena perlambatan kendaraan bertonase besar saat menanjak masuk jalan tol layang.
"Untuk itu, akan dipasang portal batas ketinggian sehingga kendaraan bertonase besar tidak bisa masuk, dan akan dilengkapi 113 kamera CCTV yang dipasang oleh PT Jasa Marga untuk keamanan,” ujar Basuki.
Basuki menambahkan, jalan tol layang Japek dibangun dengan banyak tantangan karena merupakan jalan tol layang terpanjang di Indonesia.
Salah satu tantangannya adalah ramainya jalur Jakarta-Cikampek yang setiap hari dilewati sekitar 200.000 kendaraan sehingga membutuhkan kehati-hatian tinggi.
“Waktu pengerjaan (windows times)-nya hanya dari jam 10 malam hingga jam 5 pagi, sedangkan Sabtu-Minggu dan hari raya sering diliburkan,” ucapnya.
“Ditambah lagi ada dua proyek lain secara bersamaan, yakni kereta cepat dan LRT, sehingga membutuhkan banyak koordinasi, di mana hampir setiap minggu rapat," kata Basuki.
Mulus Ngantuk
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menanggapi kritik Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) terkait tingkat kenyamanannya yang belum seratus persen. Ketidaknyamanan ruas tol dengan panjang 36,4 kilometer itu diketahui karena expansion joint (sambungan) belum rapih.
“Nanti kalau mulus malah ngantuk,” kata Jokowi.
Namun, Jokowi menjamin persoalan tersebut bisa diselesaikan sebelum beroperasi 20 Desember 2019 atau saat mudik Nataru. “Nanti akan dicek lagi, akan diperbaiki (sambungan),” paparnya.
Usai meresmikan Tol Jakarta-Cikampek elevated, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan Lintas Rel Terpadu (LRT) tahap I yang terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek).
Peninjauan ini dilakukan dari atas Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek. Jokowi mengatakan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan investasi US$6 miliar dan LRT tahap I Jabodebek dengan investasi Rp 29 triliun akan selesai akhir 2021.
"Transportasi massal ini nantinya akan terkoneksi dengan rute Trans Jakarta. Integritasi bakal dilakukan di Stasiun Halim Perdanakusuma. Saya minta gubernur DKI link-kan ke situ sehinga semuanya terintegrasi," ujarnya.
Jokowi menegaskan pembangunan dua proyek itu sudah tidak terkendala masalah pembebasan. "Pembebasan lahan untuk pembangunan proyek itu sudah 99,9 persen selesai. Tinggal kerja lapangan karena kita tahu ruwetnya," imbuhnya.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri mengatakan Presiden Joko Widodo meminta dua proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung (KCIC) dan LRT Jabodebek rampung tepat waktu.
“Kami sudah menjelaskan perencanaan besar kedua proyek ini (KCIC dan LRT) untuk selesai pertengahan Desember 2021,” ujar Zulfikri.
Menurutnya, ada juga pesan lain yang disampaikan Jokowi yakni keterlambatan pemerintah membangun proyek infrastuktur transportasi. “Beliau bilang kalau rencana kita semua sudah sangat tertinggal. Sehingga proses pengoperasian menjadi complicated tidak mudah,” tambahnya.
Zulfikri menambahkan kendala yang saat ini dihadapi utamanya soal pembebasan lahan sudah dapat teratasi. Dengan demikian, jelas dia, pembangunan proyek ini seharusnya bisa berakselarasi lebih cepat dari timeline.
“Kereta cepat lahan sudah 99,93 persen sedangkan LRT itu sekarang konstruksi depo untuk control room sudah 75 persen. Saya kira kita bisa selesai sesuai target.
Sementara itu, Direktur Utama Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) Chandra Dwiputra optimistis proyek kereta cepat dapat dioperasionalkan sesuai target awal. “Untuk dapat menyelesaikan target. Kami mohon dukungan dari semua pihak agar kami bisa melayani dengan baik,” ucap Chandra.
Menhub sakit
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendadak sakit di sela-sela menemani Presiden Joko Widodo meresmikan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek). Kendaraan dinas RI 35 yang ditumpangi Budi Karya berjalan kembali ke arah Jakarta.
“Pak Menteri mendadak harus ke rumah sakit. Ada kabar beliau kurang sehat,” kata sumber yang juga pegawai Kementerian Perhubungan.
Budi Karya pun tidak dapat mendampingi Jokowi saat meninjau proyek Kerta Cepat Jakarta-Bandung (KCIC) dan LRT Jabodebek di kawasan Bekasi, Jawa Barat.
Sementara Jokowi tetap melanjutkan peninjauannya bersama Menteri PUPR, Menparekraf, Gubernur Jawa Barat, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, dan Direktur Utama Kereta Cepat Indonesia Cina ( KCIC) Chandra Dwiputra.(Tribun Network/fel/nas/wly)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/jalan-tol-layang-jakarta-cikampek.jpg)