Sambut Libur Nataru Pertamina Tambah Pasokan BBM Gasoline 15 Persen di Solo Raya
Menyambut libur Natal dan tahun baru (Nataru), PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR)IV Jateng-DIY akan menambah stok bahan bakar
Penulis: yayan isro roziki | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Menyambut libur Natal dan tahun baru (Nataru), PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR)IV Jateng-DIY akan menambah stok bahan bakar minyak (BBM) jenis gasoline sebesar 15 persen.
Sementara, permintaan BBM jenis gasoil diperkirakan akan menurun hingga 10 persen.
Hal ini disampaikan Sales Area Manager DIY dan Surakarta, Pande Made Adi Suryawan, saat menggelar jumpa pers di Kedai Gula Kelapa, Rabu (18/12).
"Kami akan menambah pasokan BBM gasoline hingga 15 persen, dari rata-rata pasokan normal per hari," ujarnya.
Dituturkan, pasokan harian gasoline di wilayah Solo Raya sekitar 2.495 kiloliter.
Sehingga, ketika menyambut Nataru nanti, pasokan diperbesar menjadi 2.868 kiloliter.
• Dewan Sebut Kondisi Rumah Pompa di Kota Semarang Bagus, Siap Antisipasi Banjir Musim Penghujan
• Kejari Slawi Musnahkan Barang Bukti Pidana Selama 2019, Sebagian Besar Narkoba
• UPDATE : Lalu Lintas Jalan Nasional Banjarnegara Sudah Lancar Pasca Longsor di Sigaluh
• Awalnya Dikira Keseleo, Christina Harus Tegar Melihat Buah Hatinya Terkena Kangker Tulang
Disebutkan, wilayah Solo Raya meliputi Kota Solo, Kabupaten Klaten, Boyolali, Wonogiri, Sukoharjo, Sragen, dan Kabupaten Karanganyar.
"Untuk mengoptimalkan proses penyaluran, di area Jawa Tengah, khususnya Solo Raya, Pertamina membentuk satuan tugas (satgas) yang dimulai pada 18 Desember 2019 hingga 6 Januari 2020," urainya.
Ia memprediksikan, kenaikan konsumsi tertinggi produk BBM jenis gasoline terjadi pada produk Pertamax dan Pertamax Turbo.
Dengan masing-masing presentase peningkatan sebesar 18 persen dan 20 persen.
"Pertamax diprediksi akan naik dari rata-rata normal sebesar 399 kiloliter menjadi 471 kiloliter, dan Pertamax Turbo dari 9,39 kiloliter menjadi 11,27 kiloliter," terangnya.
Di sisi lain, ia juga memperkirakan permintaan BBM jenis gasoil, semisal solar dan sejenisnya, akan menurun.
Sebab, pada Nataru juga banyak industri berhenti operasi untuk sementara waktu, karena banyak karyawannya yang libur.
"Permintaan BBM gasoil diperkirakan menurun di angka 10 persen," ucapnya.
Sementara, sambungnya, untuk stock gas elpiji secara total juga akan ditambah sebanyak sembilan persen dari rata-rata harian normal sebesar 729 metric ton menjadi 793 metric ton.
Menurut dia, jumlah tersebut merupakan akumulasi dari penambahan elpiji PSO (subsidi, red) sebanyak sembilan dari rata-rata normal yaitu 673 matric ton menjadi 730 matric ton.
"Dan elpiji non-PSO ditambah sebanyak 16 persen dari 44 matric ton menjadi 51 matric ton," terang dia. (yan)