BPBD Sarankan Relokasi Tiga Keluarga Korban Terdampak Longsor di Ngargoyoso Karanganyar
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Provinsi Jateng, Sudaryanto meninjau lokasi terdampak tanah longsor pada Rabu (25/12/2019) di Karanganyar.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - BPBD Provinsi Jawa Tengah menyarankan untuk melakukan relokasi terhadap tiga keluarga terdampak tanah longsor di Dusun Dederan RT 02 RW 05 Desa Nglegok, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.
Diketahui, tanah longsor tersebut terjadi pertama kali pada Senin (23/12/2019) pukul 05.30.
Akibatnya, bangunan rumah milik Nur Muhammad Kholif mengalami kerusakan pada bagian dapur.
Pergerakan tanah membuat bangunan dapur berukuran 4x8 meter itu sebagian amblas terbawa longsor.
Diperkirakan kerugian akibat kejadian itu sebesar Rp 5 juta.
14 jiwa dari 3 keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang dirasa aman dari adanya pergerakan tanah.
Tiga keluarga tersebut ialah keluarga Nur Muhammad Kholif (39), Warso (42), dan Darmi (50).
Informasi yang dihimpun Tribunjateng.com, terdapat satu bangunan milik Haryatmi (71) yang terdampak pergerakan tanah.
Bangunan itu berada di sisi selatan bibir tebing.
Bangunan itu dihuni dua anggota keluarga yang hingga saat ini masih ditinggali.
Didampingi Sekretaris BPBD Kabupaten Karanganyar, Hendro Prayitno, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Provinsi Jateng, Sudaryanto meninjau lokasi terdampak tanah longsor pada Rabu (25/12/2019).
"Luasan longsoran di kebun warga itu hingga saat ini sekitar 75x150 meter."
"Penyebabnya karena hujan berdurasi lama dan ada titik saluran (drainase) yang jebol."
"Sehingga aliran air yang seharusnya mengalir ke sawah. Jadi meresap ke kebun dan kejenuhan tanah meningkat," kata Hendro Prayitno saat dihubungi Tribunjateng.com, Rabu (25/12/2019).
Dikatakannya, sesuai arahan dari pihak BPBD Provinsi Jawa Tengah, untuk merelokasi tiga keluarga terdampak tanah longsor itu disarankan menggunakan dana APBD Kabupaten.
Mengingat penggunaan dana APBD Provinsi untuk relokasi bisa digunakan apabila lebih dari lima bangunan yang direlokasi.
"Untuk pihak desa bisa menyiapkan tanah kas untuk dibangun hunian sementara (huntara) bagi warga yang direlokasi," ungkap Hendro.
Selanjutnya, pihak BPBD Kabupaten Karanganyar akan bekerja sama dengan tim geologi dari UNS untuk mendeteksi potensi pergerakan tanah.
Pasalnya, sempat terjadi pergerakan tanah di dekat dapur yang rusak pada Rabu (24/12/2019) malam.
Hendro mengungkapkan, saluran drainase yang mengalami kerusakan sudah ditangani oleh pihak DPUPR, sehingga saat ini aliran sudah mengalir ke sawah. (Agus Iswadi)