Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mengintip Industri Logam Juwana Pati, Ekspor ke Eropa hingga TImur Tengah

Selain dikenal sebagai penghasil ikan bandeng, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati juga dikenal dengan industri logamnya, terutama industri kuningan.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: muh radlis

TRIBUNJATENG.COM, PATI – Selain dikenal sebagai penghasil ikan bandeng, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati juga dikenal dengan industri logamnya, terutama industri kuningan.

Bahkan, pada 21 November 2019 lalu, industri kuningan Juwana ditetapkan sebagai cinderamata terpopuler versi Anugerah Pesona Indonesia ke-4.

Satu di antara perusahaan di Juwana yang bergerak di bidang industri logam ialah Asia Hardware.

Perusahaan ini tidak hanya menghasilkan produk berbahan baku kuningan, melainkan juga logam lain seperti alumunium, besi, stainless steel, dan timah.

General Manager Asia Hardware Tedhi Teguh Raharjo mengatakan, cikal bakal perusahaan ini ialah UMKM yang menghasilkan produk kuningan.

Ada Promo Spesial Akhir Tahun, Menginap di Pesonna Hotel Semarang Cuma Rp 500 Ribu

13 Ribu Lebih Polisi Siap Amankan Pilkada Serentak di Jawa Tengah

BREAKING NEWS : Polisi Tangkap Penyiram Air Keras ke Novel Baswedan, Keduanya Anggota Polri Aktif

BREAKING NEWS : Kecelakaan Mobil Travel vs Truk di Tol Gringsing Batang, 7 Luka 1 Meninggal Dunia

“Dulu waktu masih UMKM di Desa Growong Lor, kami memproduksi kap lampu.

Mulai ada order sejak tahun 90-an.

Sampai sekarang masih berlanjut.

Sekarang kap lampu jadi produk reguler kami.

Dalam sehari kami bisa hasilkan sampai 100 buah,” jelasnya.

Sejak 2004, dari yang sebelumnya berupa UMKM, didirikanlah CV Asia Hardware yang beralamat di Langgen Sawahan, Desa Langgenharjo, Kecamatan Juwana.

Awal berdiri, produk yang dihasilkan hanya berupa sparepart meubelair, antara lain engsel dan baut.

“Semakin waktu berjalan, persaingan semakin ketat.

Produk meubelair semakin banyak yang mengerjakan di Juwana.

Akhirnya kami kemudian memilih mengerjakan special order, contohnya lampu, patung, dan artwork custom,” katanya.

Kini, Asia Hardware lebih banyak mengerjakan proyek interior dan eksterior untuk hotel, apartemen, dan residen.

“Biasanya yang banyak di Jakarta dan Bali.

Luar negeri juga ada.

Pernah ekspor ke beberapa negara Eropa, Dubai, Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Untuk pasar luar negeri, mereka suka yang artwork.

Jadi yang ada seninya.

Desainnya bisa mereka buat sendiri atau kami buatkan,” ucapnya.

Tedhi menuturkan, pihaknya kali pertama melakukan ekspor pada 2010.

Ketika itu, pihaknya mengerjakan proyek residen di Singapura.

Sejauh ini, proyek ekspor paling besar yang pernah ditangani Asia Hardware ialah pengerjaan artwork eksterior di Langkawi International Convention Centre (LICC) Malaysia.

Selama ini, lanjut Tedhi, pelanggan dari pasar luar negeri biasanya “datang” melalui website.

“Mereka lalu mengontak ke sini. Untuk pemasaran, kami memang pakai media online, lewat website dan Instagram,” terangnya.

Dilihat dari sisi profit, sebut Tedhi, jenis produk artwork memiliki nilai ekonomi paling tinggi, profit yang dihasilkan bisa mencapai lebih dari Rp 100 juta untuk satu item saja.

“Kalau barang-barang reguler profitnya antara 15 – 25 persen.

Kalau yang custom bisa sampai 100 persen,” jelasnya.

Saat ini, Asia Hardware mempekerjakan sekira 40 orang karyawan.

Jika ada proyek cukup besar, biasanya didatangkan pula tenaga tambahan hingga jumlah pekerja mencapai 100 orang. (Mazka Hauzan Naufal)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved