Meski Rekomendasi Tak Diberikan, Gibran Putra Jokowi Tetap Komitmen Besarkan Partai
Gibran Rakabuming masih menyembunyikan visi dan misinya sebagai calon Wali Kota Solo.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Gibran Rakabuming masih menyembunyikan visi dan misinya sebagai calon Wali Kota Solo.
Pasalnya, jika visi dan misi itu diumbar saat ini, toh rekomendasi partai belum tentu turun kepadanya.
"(Visi misi) Saya simpen wong belum tahu rekomendasinya buat siapa.
Saya sudah siapkan visual-visual seperti apa.
Intinya visi misi yang saya tumpuk di DPD PDIP Jateng," kata putra sulung Jokowi saat di Warung Ndeso Ndalem Padmosusastro, Timuran Banjarsari Solo, Kamis, (2/1/2020) malam.
Dari visi misi yang telah dikumpulkan ke partai, Gibran akan sedikit merubahnya.
Hal itu berdasarkan keluhan yang diterimanya dari warga Solo.
"Sekarang tiap hari blusukan, saya semakin tahu permasalahan di bawah seperti apa, kurangnya apa nanti mungkin ada sedikit penyesuaian (visi misi).
Kalau visi nanti mungkin nanyanya bulan Juni atau Juli, itu sudah jadi visi misi yang fiks untuk saya.
Kalau sekarang masih sedikit grayak-grayak, tapi kayaknya tidak akan berubah jauh," katanya.
Saat ini Gibran tengah fokus menjaring keluhan dari warga Solo melalui gaya khas bapaknya: blusukan.
Dari blusukan itu, dia mengaku mendapati sejumlah keluhan.
"Saya juga tiap kali blusukan ke pasar, saya tahu keluhannya apa," kata dia.
Dari seluruh apa yang dilakukan Gibran di politik menyita perhatian sejumlah kalangan.
Sepak terjangnya begitu kentara.
Dari semua itu dia mengaku telah mengeluarkan sejumlah uang untuk biaya politik.
Namun, ketika rekomendasi juga tidak turun kepadanya, Gibran mengaku akan tetap komitmen untuk membesarkan partai.
Termasuk ketika rekomendasi partai nanti turunya ke Purnomo.
"Kalau rekomendasi turun ya kerja keras.
Kalau tidak ya tetap harus komitmen ke partai, kan udah pegang KTA.
Pokoknya sebagai kader baru sebagai kader muda harus siap untuk membesarkan partai gotong toyong melibatkan seluruh elemen kultur maupun struktur, itu aja," ujarnya. (goz)