Musim Hujan Membawa Berkah, Usaha Laundri Kebanjiran Pelanggan
Saat ini Indonesia tengah memasuki musim penghujan, tak terkecuali di wilayah Kota Semarang.
Penulis: Ruth Novita Lusiani | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Saat ini Indonesia tengah memasuki musim penghujan, tak terkecuali di wilayah Kota Semarang.
Usaha laundry (jasa pencucian pakaian) merupakan satu diantara usaha lainnya yang ramai saat musim penghujan.
Siecle merupakan tempat laundry dan cuci sepatu, yang berlokasi di Jalan Jatimulyo Ruko 3, Tembalang, Semarang.
Tidak hanya menerima jasa cuci segala jenis pakaian, Siecle juga dapat menerima diantaranya seperti jasa cuci sepatu, tas, boneka dan karpet.
Lokasinya yang berdekatan dengan Universitas Diponegoro Semarang (UNDIP) membuat Siecle ini ramai mendapatkan pelanggan yaitu mahasiswa Undip dan para pekerja.
Niken (25), pengelola dari Siecle, mengatakan Siecle yang sudah beroperasi sejak tahun 2015 silam ini, dari tahun ke tahun pada saat musim penghujan selalu mendapatkan peningkatan pelanggan.
• Arofah Harap Gerobak Dagang Bantuan Baznas Bisa Tingkatkan Ekonomi Keluarga
“Dari tahun ke tahun pasti kalau musim hujan ada peningkatan.
Hanya saat ini kan baru saja memasuki musim penghujan awal, jadi orderan cucian yang kita dapatkan masih seperti biasa, mungkin nanti kalau sudah sering hujan akan mengalami peningkatan seperti tahun-tahun sebelumnya,” ucap Niken, Jumat (03/01).
Niken pun juga menceritakan dalam sehari-harinya, Siecle bisa mendapatkan orderan cucian pakaian sebanyak 70 kg dalam sehari, orderan 10-20 pasang sepatu sehari, dan kurang lebih 5 buah tas sehari.
“Kalau belum memasuki musim hujan saja, kita sudah dapat orderan segitu, biasanya nanti kalau sudah mulai memasuki pertengahan musim hujan akan lebih banyak lagi,” tambah Niken.
Hal lainnya dikatakan Wiwin (40) karyawan di Cuci Express Laundry, Jalan Durian Raya.
Laundry an yang menyediakan konsep layanan sendiri ini sudah mulai mengalami peningkatan pelanggan pada musim penghujan.
“Pastinya untuk orderan cucian di musim penghujan ini meningkat, peningkatannya dilihat dari peningkatan omzet kita setiap minggunya, mulai dari Rp 2 juta per minggu, lalu Rp 3 juta per minggu, dan semakin naik setiap minggunya,” ujar Wiwin. (Ute)