Detik-detik Terakhir Jenderal Top Iran Sebelum Mobil Yang Ditumpanginya Dirudal Drone AS
Kematian jenderal top Iran Qasem Soleimani masih menjadi sorotan dunia hingga hari ini.
Malam harinya, Soleimani tak lagi berada di Beirut dan kembali ke Damaskus.
Di Bandara Damaskus, Soleimani menaiki penerbangan Cham Wings ke Baghdad bersama penumpang lainnya.
Jadwal keberangkatan diketahui pada pukul 20.20 waktu setempat, tetapi ditunda menjadi pukul 22.28 karena alasan yang tidak diketahui.
Pada waktu bersamaan, Muhandis menerima kabar temannya itu akan segera mendarat di Irak.
Ia hanya diberi catatan singkat yang merinci waktu penerbangan dan kedatangan.
Muhandis kemudian memerintahkan Mohammed Redha, pembantu dekatnya, pergi ke bandara dan mempersiapkan kedatangan tamu istimewanya itu.
Bandara Internasional Baghdad tunduk pada aturan keamanan ketat sejak 2003 dan dikelola perusahaan Ingrris G4S di bawah pengawasan intelejen Irak dan layanan kemanan.
Sementara, pasukan keamanan Irak yang bekerja sama dengan AS bertanggung jawab atas keamanan primeter bandara, wilayah udara, dan jalan-jalan yang menuju ke bandara.
Dicap sebagai orang paling berbahaya di Irak oleh AS, Muhandis, tak pernah menerima siapa pun di bandara, selain Soleimani.
Sebuah sumber menyebutkan, AS telah menerima informasi Soleimani sedang dalam perjalanan ke Baghdad dan orang-orang Muhandis akan menerimanya di bandara.
Menurut data publik Cham Wings, perjalanan dari Damaskus ke Baghdad memakan waktu sekitar 1 jam 5 menit dan mendarat pada pukul 00.32 waktu setempat.
Sesampainya di Baghdad, Soleimani bersama dua rekannya hanya bertemu sejenak dengan Muhandis dan berencana untuk mengadakan pertemuan lanjutan di tempat lain agar tidak mengundang perhatian.
Pejabat keamanan nasional menangani dokumen perjalanan dan mengumpulkan barang bawaan mereka.
Dua mobil yang berisi dua orang penting itu meninggalkan bandara.
Tak lama berselang, serangan rudal mengenai mobil mereka pada pukul 01.45 dini hari waktu setempat.