Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kelangkaan Beras

Masyarakatnya Terbiasa Pakai Beras Standar, Purbalingga Tak Terdampak Kelangkaan Beras Premium

Masyarakatnya sudah terbiasa mengkonsumsi beras standar, Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah tak terdampak kelangkaan beras premium.

TRIBUNJATENG/Farah Anis Rahmawati 
PEDAGANG BERAS — Tarsun, salah satu pedagang beras di Pasar Segamas Purbalingga saat memikul karung berisi beras untuk diantarkan kepada pembeli, Senin (1/9/2025).  

TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA — Masyarakatnya sudah terbiasa mengkonsumsi beras standar, Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah tak terdampak kelangkaan beras premium.

Kelangkaan beras premium memang sempat mencuat di berbagai media sosial, dan memicu keluhan masyarakat terkait kenaikan harga beras medium. 

Namun hal tersebut justru tidak memberikan pengaruh apa-apa di Purbalingga, karena daya beli masyarakat terhadap beras premium ataupun medium tidak terlalu tinggi. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Dapur Produksi Pembuatan Tahu di Purbalingga Terbakar, Kerugian Hinga Rp 5 Juta

Baca juga: Video Aliansi Mahasiswa Semarang Audiensi Dengan DPRD Jateng di Simpanglima

Berdasarkan pantauan tribunjateng.com di salah satu pasar tradisional Pasar Segamas, tidak ditemukan pedagang yang menjual beras premium ataupun modern. 

Para pedagang di pasar tersebut mengaku tidak menjual beras premium atau modern karena tidak adanya permintaan dari pembeli. 

Tarsun, salah satu pedagang beras di Pasar Segamas menyatakan, permintaan beras premium ataupun medium di pasar tradisional cenderung jarang dicari oleh pembeli, bahkan tidak ada.

Menurutnya, pembeli lebih banyak mencari beras standar seperti IR 32, 64 dan Mapan. 

"Paling banyak malah itu IR 32, selain karena kualitas rasa, dikantong juga lumayan ringan. Kalau dari pengepul saya Rp12.500, saya jualnya Rp13.500," ujarnya saat dijumpai Tribunbanyumas.com, Senin (1/9/2025). 

Salah satu pedagang lain, Faturahman juga menyampaikan hal yang serupa. Ia tidak menjual beras premium ataupun modern karena tidak adanya permintaan dari pembeli. 

"Kalau saya kan memang menyesuaikan pembeli, kalau pembeli mau beras apa ya saya sediakan, tapi emang kalau buat beras premium medium itu belum ada. Rata-rata nyarinya yang standar, kalau saya banyaknya yang nyari itu yang IR 64," ujarnya.

Sedangkan pantauan di beberapa pasar modern, peminat beras premium, selama ini juga tidak terlalu tinggi. Bahkan saat ini hampir tidak ada yang mencari beras premium, meskipun masih dipajang di etalase. 

Tri Yulianti, salah satu kasir di pasar modern menyatakan peminat beras premium di Purbalingga selama ini tidak terlalu banyak. 

Ia bahkan menyatakan sudah dua bulan ini, sejak adanya isu beras oplosan beras premium kini tidak lagi dicari oleh pembeli. 

"Stok nya ada, tapi malah lagi gak dateng terus ini pembelinya, udah dua bulan ini malah," katanya. 

Lebih lanjut, Wasis Pambudi, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Kabupaten Purbalingga membenarkan hal tersebut. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved