Ini Potensi Bencana yang Bisa Terjadi di Kabupaten Semarang
BPBD Kabupaten Semarang terus mengantisipasi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi di wilayah tersebut.
Penulis: akbar hari mukti | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - BPBD Kabupaten Semarang terus mengantisipasi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi di wilayah tersebut.
Beberapa bencana yang menonjol di Kabupaten Semarang sejak akhir tahun lalu di antaranya pergerakan tanah, banjir luapan atau bandang, serta angin puting beliung atau angin ribut.
"Ancaman bencana yang diantisipasi di Kabupaten Semarang awal tahun ini di antaranya pergerakan tanah, banjir luapan, angin puting beliung," papar Soegiatno Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kab Semarang, Selasa (7/1/2020).
Menurutnya pihaknya telah melakukan beberapa langkah antisipasi agar meminimalisir korban di bencana yang terjadi di Kabupaten Semarang.
Di antaranya mengeluarkan surat edaran sekda tentang antisipasi musin penghujan, pada awal tahun ini.
• Unik, Begini Cara AKBP Rudy Cahya Kurniawan Agar Jajarannya Memahami Pengarahan yang Diberikan
• Banyak Penyelenggara Haji dan Umroh Tak Berizin, Kemeneg Jateng Bentuk Satgas
• Wabup Suyono Sumbang Pakaian Pantas Pakai di Bazar Murah HUT SMP Negeri 8 Batang
• Kuasa Hukum M Tamzil Duga KPK Lindungi Uka Wisnu, Terima Gratifikasi tapi Tak Jadi Tersangka
Surat edaran Sekda tersebut menurutnya berisi tentang imbauan antisipasi dan kewaspadaan masyarakat, utamanya yang berada di daerah rawan bencana untuk lebih waspada terhadap kemungkinan bencana alam yang terjadi.
"Kami mengimbau mereka segera melaporkan kepada instansi apabila terdapat potensi awal bencana," ungkapnya.
Untuk memaksimalkan informasi, pihaknya menggunakan beragam cara.
Misalnya membuat grup di sosial media yang update memberikan informasi kebencanaan yang terjadi.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Semarang, Heru Subroto menambahkan sepanjang 2019 kemarin, ada total 374 kejadian bencana di Kabupaten Semarang.
Dari ratusan kejadian itu ada 98 rumah rusak, dan satu orang meninggal dunia.
Ia pun menerangkan bencana angin puting beliung kerap terjadi selama Desember 2019, sementara banjir terjadi di awal tahun ini.
Hal itu diakibatkan musim pancaroba ke musim penghujan yang berlangsung akhir tahun lalu.
"Pada musim pancaroba, bencana angin puting beliung di Kabupaten Semarang banyak terjadi di Bulan Desember," papar Heru. (Ahm)