Isi Percakapan WA Dugaan Teror Anggota Rohis ke Siswi Tak Berjilbab di SMAN 1 Gemolong Sragen
Beredar isi percakapan WA teror anggota Rohis ke siswi SMAN 1 Gemolong Sragen yang tak berjilbab, belum lama ini.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: Daniel Ari Purnomo
Dianggap sesuatu sing ora WAJIB
Sik tak takon menutup aurat kie WAJIB po Sunnah?


• Diperiksa Selama 5 Jam: Inilah Jawaban Putri Sule dan Keterangan Polisi
• Awal Kecurigaan Putri Hakim Jamaluddin pada Ibu Tirinya Sebelum Kasus Kematian Sang Ayah Terungkap
• VIRAL Video PRT Aniaya Anak Majikannya, Dibekap Pakai Wallpaper Tembok, Ini Alasannya
• Gerhana Bulan 2020 Besok Sabtu 11 Januari 2020, Umat Muslim Dianjurkan Salat Gerhana
Setelah ramai diberitakan, Z merasa takut dan tidak mau bersekolah hari ini, Kamis (9/1/2020).
Hal tersebut disampaikan orang tua Z, Agung Purnomo kepada tribunjateng.com.
"Tadi pagi anak saya nangis, saya minta mandi enggak mau, enggak mau sekolah akhirnya tadi saya ajak meeting di Jogja daripada di rumah nangis terus tapi tadi saya sudah izinkan ke sekolah," terang Agung.
Agung juga menambahkan pesan yang disampaikan S, sudah sejak awal anaknya menjadi siswi SMA Negeri 1 Gemolong, setelah satu pekan pertama sekolah.
"Saya awalnya merasa mungkin adaptasi anak terhadap sekolah baru karena baru masuk SMA tapi lama-kelamaan ternyata mengganggu anak saya akhirnya diblokir oleh anak saya setelah diblokir ternyata anak rohis tersebut melakukan spam terhadap teman-teman anak saya untuk menyampaikan pesan ke anak saya dan lama-lama tidak sopan dan menjurus ke intoleransi," lanjut dia.
Dirinya juga menyayangkan dinas-dinas terkait hingga hari ini belum ada yang menyambangi sekolah dan memberi penyelesaian yang baik.
"Kita menyampaikan masalah memang sudah, tapi saya merasa belum ada penyelesaian terkait masalah ini,
Seharusnya ini kan menjadi PR sekolah tindakan seperti apa penyelesaian seperti apa?
Saya minta ke dinas kemarin rohis ini berhentikan dulu di-review ulang SOP yang jelas, kok ada rohis minta datangkan da'i dari orang-orang radikal nggak ada rujukan dari dinas.
Seperti itu yang perlu diklarifikasi oleh dinas dan sampai saat ini saya belum dapat kejelasan," lanjut dia.
Dirinya menghawatirkan jika masalah ini tidak ditangani dengan baik, bibit intoleran akan mudah berkembang.
"Yang terpenting bagi saya mereka mereka yang terdoktrin radikal, intoleransi itu harus diputus supaya anak-anak kita yang di sekolah tidak terkena paham yang tidak bisa menerima orang lain," kata dia. (uti)
• Strategi Iran Tembus Pangkalan Militer AS Kejutkan Dunia, Ada Peran Qassem Soleimani
• Niat Sholat Qobliyah dan Badiyah Jumat, Amalan Sunnah Pengganti Rawatib Sholat Dzuhur
• Iran Terkini : Alasan Amerika tak Balas Serangan Rudal Iran ke Pangkalan Militer As di Irak