Tawuran di Semarang Beberapa Hari Lalu Libatkan Pelajar dari 4 SMK Ini
Tawuran pelajar pada Kamis (9/1/2020) malam lalu di sejumlah wilayah di Kota Semarang ternyata melibatkan para siswa dari empat (4) sekolah kejuruan.
Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tawuran pelajar pada Kamis (9/1/2020) malam lalu di sejumlah wilayah di Kota Semarang ternyata melibatkan para siswa dari empat (4) sekolah kejuruan.
Dari tawuran tersebut, enam (6) pelajar di antaranya tertangkap jajaran Unit Reskrim Polsek Semarang Utara.
Seperti diketahui, tawuran antar pelajar terjadi di beberapa lokasi.
• Tawuran di Taman Indonesia Kaya Meluas hingga ke Semarang Utara, 6 Pelajar Ditangkap Beserta Sajam
• Awal Kecurigaan Putri Hakim Jamaluddin pada Ibu Tirinya Sebelum Kasus Kematian Sang Ayah Terungkap
• Pemain Multitalenta Asal Kendari Ini Tinggal Tunggu Panggilan, Resmi Bergabung di PSIS Semarang
• Emak-emak Asal Salatiga Ini Hajar Mantan Pacar Anaknya Pakai Helm, Suntoro dan Ahmad Ikut Aniaya
Antara lain di Taman Indonesia Kaya, Semarang Selatan dan Pos 4 Pelabuhan, Semarang Utara, Kota Semarang.
Kapolsek Semarang Utara, Kompol Johan Valentino menuturkan, sebenarnya, bentrok tawuran di dua lokasi tersebut tidak berhubungan.
"Sebenarnya, ada pecah tawuran antar pelajar di dua lokasi yang berbeda.
Pertama di Taman Indonesia Kaya, lalu kedua di Pos 4.
Dua lokasi itu tidak saling terkait," jelas Kompol Johan kepada Tribunjateng.com, Sabtu (11/1/2020).
Dia menuturkan, untuk enam pelajar yang ditangkap pihaknya berawal dari tawuran di Pos 4, Pelabuhan.
Tawuran itu, kata Kapolsek, bermula dari pertandingan futsal antar SMK di Marina, Semarang Barat.
Dia menceritakan, usai pertandingan futsal tersebut, kedua kubu dari SMKN 10 dengan SMKN 5 Semarang itu malah saling melemparkan cacian dan ejekan.
Karena masing-masing kubu terpancing emosi, akhirnya kedua SMK itu berujung bentrok tawuran di Pos 4 Pelabuhan, Semarang Utara.
"Untuk tawuran yang terjadi di Pos 4 itu antara SMKN 10 dengan 5.
Kami menangkap enam pelajar dari dua SMK tersebut.
Tawuran berawal dari aksi saling ejek-mengejek sehabis pertandingan futsal," tuturnya.
Dia menjelaskan, untuk enam pelajar yang ditangkap pihaknya hingga saat ini masih diperiksa.
Dalam hal ini, pihak Polsek Semarang Utara telah melayangkan panggilan kepada masing-masing Kepala Sekolah (Kepsek) dari dua SMK tersebut.
Kemudian, dia pun turut memanggil masing-masing orangtua dari para pelajar yang diperiksa.
Kapolsek pun belum bisa memastikan apakah para pelajar tersebut akan dikenai Undang-Undang Darurat tentang senjata tajam (Sajam).
Sebab, para pelajar tersebut dikategorikan masih berada di bawah umur sehingga kemungkinan akan didiversi.
"Buktinya, mereka memang membawa Sajam.
Ada tiga (3) unit sajam jadi barang bukti yang kami sita.
Namun, hingga saat ini, kami masih periksa para pelajar itu secara intensif," tegasnya.
Sementara, Johan mengaku bahwa penangkapan para pelajar di Pos 4 tidak ada kaitannya dengan tawuran di Taman Indonesia Kaya.
Menurutnya, bentrokan antar pelajar di Taman Indonesia Kaya dilakukan dari dua SMK lainnya.
Namun, dari informasi yang didapat Kapolsek, bentrokan di Taman Indonesia Kaya itu melibatkan para pelajar dari SMKN 3 dan 4 Semarang.
"Kalau tawuran di Taman Indonesia Kaya berbeda lagi.
Di saat bersamaan, memang terjadi tawuran di dua lokasi itu.
Tapi, kami tidak menangani tawuran yang di Taman tersebut.
Infonya, tawuran di sana antar pelajar dari SMK 3 dan 4," pungkasnya. (Tribunjateng/gum).
• KOPI Semawis Gelar Doa Ketuk Pintu Jelang Parayaan Pasar Imlek, Harjanto Halim : Temanya Potehi
• Di Balik Lezatnya Durian di Karanganyar, Ada Pengikat dan Pemanjat yang Menantang Maut
• Tambah Daya Dobrak Lini Depan, PSIS Semarang Dekati Eks Striker Semen Padang
• Rp 2,28 Miliar Dianggarkan untuk Pengadaan Mobil Dinas Baru Pimpinan DPRD Kudus