Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tak Hanya di Purworejo, Keraton Agung Sejagat Ternyata Juga Ada di Klaten

Keraton Agung Sejagat (KAS) ternyata tak hanya didirikan di Purworejo, namun juga ada di daerah lain di Jawa Tengah.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati
Batu prasasti di Kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS) atau Kerajaan Agung Sejagat Purworejo, Senin (13/1/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Keraton Agung Sejagat (KAS) ternyata tak hanya didirikan di Purworejo, namun juga ada di daerah lain di Jawa Tengah.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar Fitriana, Kamis (16/1/2020) mengungkapkan, Keraton Agung Sejagat tidak hanya ada di Purworejo, namun juga ada di Klaten dengan nama kerajaan serupa.

Namun yang di Klaten jumlah pengikutnya lebih sedikit.

"Ini perkembangan terakhir yang kami peroleh dan terus akan kami dalami," ujarnya.

Curiga Ada Makelar PAW, Wahyu Setiawan Sebut Arief Budiman, Evi Novida hingga Johan Budi

Markas KKB Papua Ditemukan, Semua Anggota Kabur saat Dengar Tembakan Pasukan TNI

Daftar Pemain Persebaya Surabaya Hasil Bursa Transfer Liga 1 2020, Dipastikan Bertambah

Gara-gara Ulah Keraton Agung Sejagat, Raja Adipati Arief: Beban Keraton di Nusantara Makin Berat

Keramaian warga saat mengunjungi Kerajaan Keraton Agung Sejagat, pada Selasa (14/1/2020).
Keramaian warga saat mengunjungi Kerajaan Keraton Agung Sejagat, pada Selasa (14/1/2020). (TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati)

Menurut Iskandar, Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat yakni Toto Santoso atau Sinuhun Totok Santoso Hadiningrat dan Fanni Aminadia atau Kanjeng Ratu Dyah Gitarja, tetap kukuh mengakui sebagai pimpinan kerajaan tersebut.

"Menurut saya itu wajar saja mereka masih mengakui sebagai Raja dan Ratu lalu masih meyakini bahwa kerajaan itu benar," bebernya.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar Fitriana.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar Fitriana. (ISTIMEWA)

Kendati demikian, Iskandar mengungkapkan mayoritas para anggota KAS setelah terjadi penangkapan terhadap Raja dan Ratu, mereka mengakui bahwa mereka menyesal.

"Selepas kejadian ini mereka sadar bahwa Kerajaan itu tidak benar," jelasnya.

Sementara itu, polisi juga memeriksa saldo dalam rekening Raja Keraton Agung Sejagat Sinuhun Totok Santoso Hadiningrat.

"Setelah pemeriksaan buku rekening atas nama Totok hanya sejumlah Rp 20 jutaan, sedangkan uang tunai yang disita saat penangkapan senilai Rp 16,2 juta," ungkap 

Iskandar melanjutkan dari segi keuangan, kerajaan bodong tersebut masih terus diperiksa.

"Kami banyak mengamankan buku-buku rekening selanjutnya terus dilakukan penyelidikan," katanya. (Tribun Jateng/Iwan Arifianto)

Terungkap alasan dirikan keraton

Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat (KAS) di Purworejo telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolda Jateng.

Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat yang memiliki nama asli Toto Santoso dan Fanni Aminadia juga tengah menjalani proses penyidikan lebih lanjut di kepolisian.

Seusai konferensi pers oleh Kapolda di Mapolda Jateng, Rabu (15/1/2020), dua tersangka dikembalikan lagi ke sel tahanan untuk kepentingan penyidikan lanjutan.

Wartawan Tribunjateng.com, Akhtur Gumilang sempat mewawancarai Toto Santoso sesaat menuju ke sel tahanan, dalam kondisi dua tangan diborgol.

Raja Totok Santoso Hadiningrat (42) dan Kanjeng Ratu Dyah Gitarja (41) , pemimpin Keraton Agung Sejagad
Raja Totok Santoso Hadiningrat (42) dan Kanjeng Ratu Dyah Gitarja (41) , pemimpin Keraton Agung Sejagad (Instagram)
Fanny Aminadia alias Dyah Gitarja Ratu Keraton Agung Sejagat mengenakan pakaian kasual
Fanny Aminadia alias Dyah Gitarja Ratu Keraton Agung Sejagat mengenakan pakaian kasual (Facebook/ Fanny Aminadia)

R Toto atau Totok bergelar Sinuhun Totok Santoso Hadiningrat.

Sedangkan Fanni bergelar Kanjeng Ratu Dyah Gitarja.

Berikut petikan wawancaranya:

Bagaimana awal pendirian kerajaan KAS ini?

Awal mula berdirinya kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS) ini karena saya mendapat ilham dari leluhur Raja Sanjaya, keturunan dari Kerajaan Majapahit.

Kenapa memilih tempat di Purworejo?

Dalam ilham atau wangsit yang saya dapat, kerajaan KAS harus berdiri di Kabupaten Purworejo.

Nanti bakal bisa melanjutkan kejayaan kerajaan Majapahit.

Begitu wangsit yang saya terima.

Anda asli dari mana Pak?

Saya bukan orang Purworejo. Saya tinggal di Yogyakarta. Tapi ya begitulah. Saya diamanhi menjadi raja dan Fanni menjadi permaisuri.

Apa tugas permaisuri?

Saya beri tugas kepada Fanni (permaisuri) merancang segala pernak-pernik kerajaan meliputi seragam kerajaan, topi, umbul-umbul, tombak, dan bendera.

Semua yang merancang Fanni. Kerajaan ini saya dirikan sejak tahun lalu (2018). KAS didirikan pertengahan 2018.

Apakah ada pekerjaan lain?

Tidak. Kami fokus bekerja mendirikan Kerajaan KAS, tanpa sampingan apapun.

Untuk semua keperluan itu pakai dana apa?

Ya pasti ada. Kita pakai dana hasil iuran pendaftaran dari para calon anggota.

Kita merekrut mengutamakan orang orang sekitar (Purworejo) untuk menjadi pejabat dalam kerajaan.

Sebenarnya kapan Anda menjadi Raja?

Tanggal 8 Desember 2018. Kemudian 10 Januari 2019 kirab kerajaan disaksikan juga oleh warga sekitar.

Dan puncaknya 12 Januari 2019.

Pejabat kerajaan sudah ada berapa?

Kita merekrut sudah ada 13 menteri dan ratusan anggota kerajaan.

Sebenarnya nanti akan ada jabatan Resi (menteri) bagian politik, ekonomi, militer, sosial, dan budaya.

Bawahan Resi, ada Bhre (Gubernur). Lalu bawahnya lagi Bekel (Lurah).

Beberapa pertanyaan disampaikan kepada Toto namun belum dijawab karena buru-buru digiring lagi ke sel tahanan Mapolda Jateng.(gum)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved