Anak Anda Miliki Sifat Penakut? Bisa Jadi Karena Kebiasaan Orangtua Seperti Seperti
Dalam Journal of Affective Disorder mendokumentasikan perilaku sang ibu yang selalu menemani buah hatinya tidur di malam hari.
TRIBUNJATENG.COM - Mengapa anak justru ketika tumbuh dewasa atau bahkan sejak kecil seakan menjadi sosok penakut?
Ternyata, sikap ataupun sifat penakut tersebut sebagian karena kesalahan dari orangtua itu sendiri.
Setiap orang yang dititipkan anak oleh Sang Pencipta tentu akan melakukan hal yang terbaik untuknya.
• Harry Maguire Kapten Manchester United, Gantikan Ashley Young, Solskjaer Beralasan Ini
Mendidik buah hati tentu tak mudah seperti apa yang dibayangkan.
Salah-salah mengajarkan suatu hal, anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang tak berkarakter, tak mandiri, hingga penakut.
Karena sesungguhnya sifat penakut seorang anak bisa jadi disebabkan karena kebiasaan orangtua.
• Paul Pogba Berpeluang Jadi Legenda Manchester United, Lee Sharpe Beri Syarat Ini
Dilansir dari Today’s Parent melalui Nova.grid.id, Jumat (17/1/2020), orangtua yang selalu tidur bersama si kecil bisa membuat sang anak tumbuh menjadi pribadi yang penakut.
Dalam Journal of Affective Disorder mendokumentasikan perilaku sang ibu yang selalu menemani buah hatinya tidur di malam hari.
Riset yang dilakukan di Brazil ini membagi responden anak dalam kelompok usia mulai dari tiga bulan hingga enam tahun.
• Kisah Pilu Nenek Hidup Sebatang Kara di Pekalongan, Cuma Gubug Reyot Jadi Teman Setia Tiap Hari
Dalam kasus ini, peneliti ingin melihat seberapa cemasnya sang anak jika harus tidur sendiri dan terlepas dari orangtua.
Hasilnya, anak yang sering tidur dengan ibu memperlihatkan potensi tinggi mengalami gangguan mental ketimbang anak-anak yang bisa tidur sendiri tanpa orangtua.
Tak hanya itu, periset juga menemukan adanya kemungkinan rasa takut berlebih pada anak yang kerap ditemani tidur orang orangtua setiap malamnya.
• Disdikbud Jateng Janji Sanksi Kepsek, Jika Sekolah Tidak Segera Kembalikan Uang SPP
Perasaan takut itu akan muncul dan terlihat kala si anak ditinggal sendiri dalam sebuah ruangan.
Hasil penelitian mengatakan, jika anak-anak ini akan menangis bahkan mengamuk.
Hingga sang ibu kembali dan masuk ke dalam ruangan untuk kembali menemaninya.