Kisruh Internal Partai Golkar, Tim 9 Kecewa Airlangga Masukkan Kader Masih Keluarga di Pengurus Baru
Internal Partai Golkar tampak memanas setelah dibentuk komposisi struktur kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar periode 2019-2024.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Internal Partai Golkar tampak memanas setelah dibentuk komposisi struktur kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar periode 2019-2024.
Tim 9 Partai Golkar kecewa dengan struktur kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar periode 2019-2024.
Juru Bicara Tim 9 Partai Golkar Viktus Murin merasa kecewa dengan komposisi struktur kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar periode 2019-2024.
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Ade Irawan Artis Senior Ibunda Ria Meninggal Dunia di Jakarta
• Update Indonesia Masters 2020, Minions Susul The Daddies di Semifinal Setelah Membantai Malaysia
• Dendam Kesumat Kenny Akbari ke Ibu Tiri Zuraida Hanum yang Membunuh Hakim Jamaluddin
• Tak Percaya Warganya tak Punya Beras, Wihaji Langsung Cek Rumahnya, Hal tak Terduga Terjadi
Menurut Viktus, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dalam perekrutan kader untuk masuk ke struktur kepengurusan DPP.
Ia menilai, Airlangga tak mengindahkan prinsip-prinsip kriteria dan kompetensi.
"Mencermati nama-nama personalia pengurus DPP Partai Golkar periode 2019-2024, terdapat oknum-oknum pengurus yang tidak memenuhi ketentuan AD/ART, tetapi didudukkan seenaknya bahkan dalam komposisi kepengurusan DPP," kata Viktus di Batik Kuring, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (17/1/2020).
Viktus mengatakan, Airlangga memasukan nama-nama kader dalam kepengurusan DPP yang tak sesuai semangat rekonsiliasi.
Hal ini, kata dia, terlihat dari dimasukkannya kader yang memiliki hubungan keluarga dengan Airlangga dan kader yang pernah menjadi pengurus di partai lain ke dalam struktur DPP.
"Kondisi ini berpotensi merusak tatanan Partai Golkar sebagai partai moderen dan demokratis, menjadi partai yang keropos fungsi dan perannya, akibat hantu politik nepotisme dan politik dinasti," ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Tim 9 Partai Golkar Cyrillus Kerong mengatakan, ada dua kader yang berasal partai lain masuk ke Golkar dan dimasukkan dalam struktur kepengurusan DPP.
Cyrillus menyebut, dua kader itu adalah pendiri Formappi Sebastian Salang, dan politisi Perindo Hamzah Sangadji.
Dalam struktur DPP Partai Golkar, Sebastian menjabat sebagai Wasekjen, sementara Hamzah diangkat sebagai Ketua DPP.
Selain itu, Cyrillus juga menyebutkan, nama-nama keluarga Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang masuk ke dalam struktur DPP Partai Golkar.
Pertama, nama putra Ketum Airlangga Hartarto, Ravindra yang ditunjuk sebagai Ketua DPP.
Kemudian ada nama ipar Airlangga, Kusuma Judileksono yang menjabat sebagai Ketua DPP.