Nusantara Bermunajat 3 di Demak, Ingatkan Bangsa Pentingnya Sejarah untuk Persatuan dan Kesatuan
Padepokan Dakwah Sunan Kalijaga (Padasuka) menggelar Nusantara Bermunajat ke 3 di Serambi Masjid Agung Demak, Minggu (19/1/2020).
Penulis: Moch Saifudin | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Padepokan Dakwah Sunan Kalijaga (Padasuka) menggelar Nusantara Bermunajat ke 3 di Serambi Masjid Agung Demak, Minggu (19/1/2020).
Ketua pantia, Ali Rahman mengatakan, Nusantara Bermunajat merupakan acara tahunan Padasuka yang didirikian oleh KHR Syarif Rahmat, yang sebelumnya 2018-2019 diselenggarakan di Masjid Istiqlal Jakarta.
"Tujuan dari acara tersebut, antara lain untuk mendoakan bangsa dan negara agar aman sentosa, sebagaimana isi dari salah satu doa yang tertera di dalam Kitab Munajat, yakni doa Nabi Ibrahim sesaat setelah membangun Kota Mekkah," jelasnya Minggu, (19/1/2020).
• 2 Anak Nia Ramadhani Masuk Sekolah Termahal di Jakarta, Ini Biaya Bus Sekolah Jakarta British School
• Pangeran Harry Resmi Lepas Gelar Bangsawan, Ratu Elizabeth: Kalian Tetap Keluargaku yang Tercinta
• Kecelakaan di Semarang - Arif Lihat Mobil Honda Jazz Melaju Kencang, Serempet Pengendara Motor
• Dosen AMNI Semarang yang Meninggal Kecelakaan di Banyumanik Gagal Hadiri Wisuda Sang Anak
Lanjutnya, Nusantara Bermunajat yang ke tiga tersebut bertemakan "Damailah Bangsaku Bangkitlah Negeriku".
Sementara penceramah sekaligus pendiri Padasuka, KHR Syarif Rahmat mengatakan, bangsa ini perlu disadarkan bahwa kita ini memiliki sejarah, maka seharusnya sebelumnya membaca sejarah bangsa lain bacalah sejarah sendiri dulu, salahsatu peninggalannya yaitu Masjid Agung Demak.
"Saat ini mulai bangkit kembali, kecenderungan orang membela kelompok dan etnisnya sendiri, oleh karenanya kami mengingatkan kembali makna persatuan dan kesatuan bangsa," jelas dosen Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran Jakarta tersebut.
Ia menyebut hal tersebut merupakan unsur politik, lanjutnya, pada 2024 mendatang setiap kelompok dan etnis akan memunculkan tokoh untuk dicalonkan sebagai pemimpin.
Ia menyarankan, agar tidak menonjolkan etnis, agama, maupun suku, namun sebagai Indonesia.
"Persoalan etnis, agama, suku sudah selesai, mari kita sama-sama bekerja sama dengan negara menyejahterakan masyarakat luas, yaitu semangat membahagiakan orang lain," jelasnya.
Dalam acara tersebut di antaranya, pembacaan kalam ilahi, pembacaan kitab munajat bersama, sambutan dan ceramah. (ivo)
• Polisi di Demak akan Tingkatkan Razia dan Patroli Antisipasi Kasus Penculikan Anak
• Semua Perlintasan Sebidang Kereta Api di Jawa Akan Diganti dengan Flyover dan Underpass
• Rasakan Sensasi Menikmati Kopi di Tengah Hutan Pinus Linggoasri Pekalongan
• Erika Girang Dapat Motor dalam Undian Hadiah KSP Sahabat Bintang Mandiri