Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Meski Aman, Kota Semarang Tetap Masuk Wilayah Rawan Tertular Virus Antraks, Ini Sebabnya

Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kota Semarang mewaspadai menyebarnya penyakit antraks yang terjadi di beberapa kota.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muh radlis
net
ilustrasi grafis penularan antraks 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kota Semarang mewaspadai menyebarnya penyakit antraks yang terjadi di beberapa kota.

Kepala Dispertan Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur mengatakan, hingga saat ini Kota Semarang aman terhadap penyakit antraks.

Pasalnya, Kota Semarang tidak pernah mendatangkan daging dari daerah endemi antraks.

Cerita Siswi SMK Dua Kali Diteriaki Lonte oleh Guru Agama, Berawal Membonceng Laki-laki

Viral di Medsos Cerita Ningsih Tinampi Mengaku Dapat Peringatan Kiamat dari Utusan Tuhan

Meninggal karena Sakit di Atas Kapal, Jasad Pelaut Asal Sulsel Dibuang ke Laut

Mahasiswa Membusuk di Kamar Indekos, Ditemukan karena Bau dan Banyak Lalat

Meski demikian, Kota Semarang masuk dalam daerah yang rawan tertular antraks.

Hal ini mengingat mobilitas keluar masuk ternak di Kota Semarang cukup tinggi.

"Daging yang masuk ke Kota Semarang dari Boyolali.

Tapi, kami tetap waspada pergerakan daging dari daerah lain," kata Hernowo, Senin (20/1/2020).

Disebutkan Hernowo, penyakit antraks menyerang hewan berkaki empat antara lain sapi, kambing, rusa, unta, kuda, babi, dan burung onta.

Adapun gejala penyakit antraks, hewan mati mendadak dengan mengeluarkan darah dari lubang-lubang tubuh.

Pengecekan terhadap daging yang masuk ke Kota Semarang terus dilakukan oleh Dispertan.

Ia pun mengimbau masyarakat terutama para peternak untuk tetap waspada terhadap penyakit antraks.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, Abdul Hakam juga meminta apabila terdapat hewan ternak yang terjaring virus antraks untuk melapor kepada pemerintah agar segera ditindaklanjuti.

Menurutnya, penyakit ini bisa menular ke manusia.

Gejalanya bisa mengalami demam tinggi.

Begitu pula hewan yang terkena antraks.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved