Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berkah Keraton Agung Sejagat, Nursidik Untung Rp 1 Juta Perhari

Hebohnya kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS) di Purworejo membawa berkah bagi puluhan pedagang yang merupakan warga sekitar.

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: m nur huda
Tribun Jateng/Mamdukh
Sejumlah pedagang di sisi jalan menuju komplek Keraton Agung Sejagat (KAS) di Purworejo, Selasa (21/1/2020) 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOREJO - Hebohnya kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS) di Purworejo membawa berkah bagi puluhan pedagang yang merupakan warga sekitar.

Banyak warga yang berbondong-bondong karena penasaran ingin melihat kerajaan milik 'Sinuhun' Toto Santoso Hadiningrat tersebut.

Mereka menggelar lapak di sisi-sisi jalan menuju kompleks KAS di Desa Pogung Juru Tengah, Kecamatan Bayan, Purworejo.

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun: Daihatsu Terios Tertabrak KA Kaligung di Batang, 2 Tewas

Pembangunan Tak Terkendal di Dieng Ancam Situs dan Benda Cagar Budaya

Tanggapan Keraton Kasunanan Surakarta soal Muncul Keraton Baru, Gusti Moeng: Seperti Zombi 

Heboh Surat Keputusan RW Bedakan Istilah Pribumi dan Non-Pribumi di Surabaya, Ini Faktanya

Gadis Asal Gresik Ini Kirim Surat Ke PM Australia dan Donald Trump, Minta Hentikan Ekspor Sampah

Pendapatan mereka cukup lumayan dalam sehari.

Seperti yang didapatkan Nursidik (54) yang mencapai Rp 1 juta lebih perharinya.

"Bersyukur, setiap hari ramai. Sehari ya dapat satu juta lebih," ungkapnya, Selasa (21/1/2020) petang.

Pedagang makanan kecil dan minuman itu sudah lima hari berjualan di dekat pintu masuk ke kompleks 'kerajaan'.

Setiap hari, kata dia, pengunjung ramai memadati KAS karena penasaran.

Ia biasanya berjualan keliling dari satu acara ke acara lain. Dengan keberadaan KAS, dia berjualan menetap di lokasi itu dari pagi sampai sore hari.

"Mumpung ada ini, jadi jualan di sini," ucapnya.

Hal serupa juga dialami Novi Indriani (25). Warga sekitar itu memanfaatkan momen untuk berjualan sosis.

"Laris setiap hari. Karena ada ramai-ramai jadi jualan di sini. Sebelumnya jualan keliling," tuturnya.

Perhari, dia memperoleh pendapatan Rp 300 ribu.

Bahkan, pada hari pertama berjualan, dia malah mendapatkan Rp 500 ribu.

Sudah empat hari lamanya perempuan berjilbab iitu berjualan.

Gegeran KAS membawa petaka bagi 'raja dan ratu' usai dipenjara.

Namun, membawa berkah bagi warga sekitar yang berjualan di sekitar kompleks KAS.

Tiap harinya, masyarakat memadati bangunan tersebut. Meskipun sudah dipasang garis polisi, warga masih bisa melihat dari jarak jauh.

"Mau lihat, penasaran. Kemarin-kemarin lihatnya cuma di televisi. Pengin foto-foto di sini," kata Usrifah (35) seorang warga Desa Grabag, Kecamatan Grabag, Purworejo.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menuturkan eks bangunan keraton bisa dijadikan lokasi wisata.

Selain lokasinya di dekat sawah, sejumlah bangunan keraton yang sudah berdiri juga bisa jadi daya tarik, misalnya lokasi batu prasasti.

"Nanti bisa dibangun bagus, ada singgasana, kolam, pendopo dan istana. Terus jadi desa wisata," ucapnya saat mengunjungi KAS.

Gubernur Jateng ganjar Pranowo berbincang dengan eks pengikut keraton agung sejagat di Purworejo
Gubernur Jateng ganjar Pranowo berbincang dengan eks pengikut keraton agung sejagat di Purworejo (TRIBUN JATENG/MAMDUKH ADI PRIYANTO)

Setiap bulan atau tahun bisa dibikin event budaya.

"Kan banyak kuliner dan keseniannya, kan sayang kalau ditiadakan kan sudah terkenal desa ini. Sudah ramai banget," ucapnya.

Ia menambahkan, pernah ada yang kirim foto ke akun media sosialnya soal kondisi terkini wilayah KAS. Dimana, sudah banyak pengunjung dan pedagang.

"Ada yang kirim foto. Ternyata betul, sudah ramai sekali," imbuhnya.(mam)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved