Rumah Susun Rendah Emisi di Tegal Siap Huni, Uji Coba Dibuka untuk ASN
Pilot Project Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) Low Emission di Kota Tegal, pada Maret 2020 siap diuji coba.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM,TEGAL - Pilot Project Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) Low Emission di Kota Tegal, pada Maret 2020 siap diuji coba.
Rusunami tersebut disebut sudah sesuai dengan Paris Agreement 2030 untuk mengurangi penggunaan energi dengan sirkulasi yang baik.
Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi mengatakan, Rusunami tersebut adalah hasil kerja sama antara Pemerintah Kota Tegal, Japan International Coorporaton Agency (JICA) dan Lembaga Afiliasi Penelitian Indonesia Institut Teknologi Bandung (LAPI ITB).
• Tak Pernah Hadir di Istana Negara Saat Diundang Presiden Jokowi, Armand Maulana Ungkap Alasannya
• Tak Mandi 27 Tahun dan Rambut Gimbal 1,5 Meter, Sutiyah Buta Terisolasi di Kabupaten Semarang
• Niat Sholat Qobliyah dan Badiyah Jumat, Amalan Sunnah Pengganti Rawatib Sholat Dzuhur
• Viral di Medsos Cerita Nay Naima Wanita Bertubuh Gemuk Alami Tekanan Pernikahan Bertahan 12 Hari
Menurutnya, kolaborasi ini dalam rangka sinergi untuk menginisiasi dan mengimplementasikan dari Paris Agreement 2030.
Tidak lagi hanya meeting dan MoU, namun ini riil.
Jumadi mengatakan, pilot project tersebut yang pertama kali di Indonesia, bahkan di dunia.
"Rusunami ini untuk mendukung Paris Agreement atau low carbon, mengurangi penggunaan energi dengan sirkulasi yang baik," kata Jumadi dalam rapat bersama JICA dan LAPI ITB di ruang rapat Setda Kota Tegal, Rabu (22/1/2020).
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Tegal, Eko Setyawan mengatakan, Rusunami low emission yang dibangun di Kota Tegal memiliki 12 ruang.
Sementara dalam masa uji coba selama dua tahun, baru akan digunakan empat ruang.
Eko mengatakan, selama uji coba rusunami low emission pun tidak dibuka untuk umum.
Dari hasil rapat, yang akan menempati selama uji coba adalah Aparatur Sipil Negara (ASN).
Setelah sukses, kemungkinan dua tahun ke depan baru bisa ditempati masyarakat.
"Jadi akan ada eksperimen- eksperimen khusus."
"Sementara tidak untuk sembarang orang. Itu untuk meneliti tentang suhu angin," kata Eko saat dikonfirmasi tribunjateng.com.
Perwakilan dari Tim JICA, Dr Kuboto Tetsu, mengatakan, rusunami yang dibangun sudah sesuai Paris Agreement.