Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

BREAKING NEWS : Angin Puting Beliung Rusak Atap Galvalum di Semarang

Angin puting beliung melanda tempat penggilingan padi Rt 03 Rw 12 Dusun Demakan, Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang

Penulis: akbar hari mukti | Editor: galih permadi
ISTIMEWA
Puting beliung di Demakan, Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang, Minggu (26/1/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Angin puting beliung melanda tempat penggilingan padi Rt 03 Rw 12 Dusun Demakan, Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang, Minggu (26/1/2020).

Angin puting beliung itu pun merusak atap galvalum (baja ringan) tempat penggilingan padi tersebut.

Salah satu saksi mata kejadian, Supriyanto, mengaku melihat angin puting beliung itu pukul 09.15 pagi.

PSIS Semarang Jelang Kick Off Liga 1 2020 - Waktu Hari Nur Yulianto Perbaiki Performa Musim Ini

Sekeluarga Keracunan Daging Anjing yang Direbus Pakai Garam, Siswa Kelas 3 SD Meninggal

Jadwal dan Prediksi Serie A Liga Italia Napoli Vs Juventus, Susunan Pemain, H2H, Streaming RCTI

Kisah Haru Kakek Pemanggul Meja Kayu di Purwokerto, Selalu Simpan Tanggal Kematian Anak dan Istri

Saat itu dirinya sedang bekerja di sekitar tempat kejadian.

"Saya sedang kerja, lalu melihat angin tersebut," jelasnya.

Menurut Supriyanto,  posisi Banyubiru saat itu sedang hujan.

Awan mendung ada di sekitar angin puting beliung.

"Saya melihat kejadian itu selama 5 menit," jelas Supriyanto.

Setelah itu ia mengatakan titik puting beliung menyebar, dan berangsur angsur hilang.

Namun angin puting beliung itu mengakibatkan atap galvalum tempat penggilingan padi di sekitar lokasi, milik keluarga Mukimin rusak.

"Bahaya sekali karena anginnya termasuk kencang, dan juga merusak," papar dia.

Supriyanto pun menjelaskan atap galvalum yang rusak langsung dibersihkan oleh pemilik, dibantu warga sekitar.

"Langsung dibersihkan karena tidak ada dampak lain dari angin, selain atap penggilingan padi," jelas dia.

Korlap BPBD Kabupaten Semarang, Yunianto, menambahkan BPBD Kabupaten Semarang mendapatkan informasi puting beliung di Demakan Banyubiru Kabupaten Semarang.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk waspada terkait adanya bencana di Kabupaten Semarang.

Ia menjelaskan, bencana alam angin puting beliung kerap terjadi selama Desember 2019.

Hal itu, urai Yunianto, disebabkan musim pancaroba ke musim penghujan yang berlangsung akhir tahun lalu.

"Pada musim pancaroba, bencana angin puting beliung di Kabupaten Semarang banyak terjadi di Bulan Desember."

"Namun kita akan terus waspada, terlebih di musim penghujan ini," jelas dia.

Banjir Pekalongan

Ratusan pengungsi banjir di Kota Pekalongan membutuhkan sejumlah bantuan. 

Mereka kebanyakan mengungsi di gedung olahraga Sampangan, Kelurahan Kauman, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan.

Mereka mengeluhkan belum adanya bantuan popok dan minyak penghangat bayi.

"Kalau kebutuhan orang dewasa seperti selimut, obat-obatan, dan nasi bungkus sudah ada."

"Namun, untuk kebutuhan bayi masih minim sekali, padahal mayoritas pengungsi di gedung ini banyak anak-anak," kata Raskiyah (32) pengungsi di gedung Sampangan, Minggu (26/1/2020).

Menurutnya, ia mulai mengungsi pada Sabtu malam (25/1/2020) sekitar pukul 22.00 WIB.

Kondisi banjir sendiri di wilayah Sampangan sudah berangsur surut.

"Tadi malam, air cepat sekali naiknya mas dan ketinggiannya dada orang dewasa. Namun, pagi ini sudah surut dan ketinggian satu lutut orang dewasa," jelasnya.

Dari pantauan tribunjateng.com, hingga saat ini, kondisi di gedung olahraga Sampangan masih cukup memadai untuk menampung warga yang mengungsi.

Para pengungsi terdiri dari lansia, orang dewasa, hingga anak-anak dan balita.

Sementara itu, Waryep (73) warga Sampangan menceritakan ia saat ini mau mengungsi ke tempat yang lebih aman karena banjir di rumahnya masih tinggi.

"Ini mau mengungsi mas, karena badan sudah kedinginan dan belum makan dari malam," katanya.

Dirinya berharap semoga banjir segera surut agar bisa aktivitas lagi.

Sementara itu, Kepala pelaksana BPBD Kota Pekalongan mengatakan data terakhir jumlah pengungsi saat ini 1.500 orang.

"Kami sudah berkoordinasi terus kepada lurah dan camat untuk memberikan informasi secepatnya mengenai perkembangan pengungsi," katanya.

Saminta mengungkapkan titik banjir paling parah yaitu di Wilayah Sampangan dan Bugisan. (Ahm/dro)

Tragedi Si Raja Tega Asal Banyubiru Kabupaten Semarang Bacok 2 Tetangga dan 1 Kepala Dusun

Tembok Bangunan Gudang Pabrik Kapal Api di Semarang Ambrol, Dikhawatirkan Ancam Keselamatan Warga

Asal Mula Virus Corona Wuhan Kini Bak Kota Hantu, Ini Kondisinya Saat Ini

Tunggu Kedatangan Dragan Djukanovic, PSIS Semarang Jaga Komunikasi dengan Fandi Eko Utomo

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved