Berita Semarang
Setelah Jalan Depok, Jalan Singosari dan Veteran Semarang Menyusul Jadi Area Kuliner Malam
Adapun Kuliner Depok menjadi satu dari tiga area kuliner malam baru di Kota Semarang yang ditargetkan secara bertahap dibuka pada tahun 2020 ini.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Jumat (24/1), Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi secara resmi membuka jalan Depok sebagai destinasi wisata kuliner malam akhir pekan.
Hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Koperasi dan UMKM Republik Indonesia, Teten Masduki, jajaran Forkopimda Kota Semarang, serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemkot Semarang.
Adapun Kuliner Depok menjadi satu dari tiga area kuliner malam baru di Kota Semarang yang ditargetkan secara bertahap dibuka pada tahun 2020 ini.
• Viral di Medsos Video Renny Sunda Empire Ancam Negara di Dunia Daftar Ulang, Kalau Tidak Ini Terjadi
• Info Gempa Hari Ini - Malam Ini Gempa Magnitudo 3,6 Guncang Pandeglang Banten
• Pedangdut Inul Daratista Unggah Foto Seksi di Atas Ranjang, Netizen Samakan dengan JLo
• Sekeluarga Keracunan Daging Anjing yang Direbus Pakai Garam, Siswa Kelas 3 SD Meninggal
Area lain yang sedang disiapkan di antaranya area kuliner malam adalah di jalan Singosari dan di jalan Veteran. Tak hanya itu, area kuliner Pecinan juga akan ditingkatkan, dengan Pasar Kuliner Semawis sebagai embrio.
Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu menegaskan, dibukanya sejumlah area kuliner malam baru di Kota Semarang merupakan cara pemerintah mendukung pengembangan UMKM di Kota Semarang.
"Di tengah keinginan kita untuk menggerakkan sektor pariwisata Kota Semarang, kita tidak punya laut biru, pasir putih, tapi kita punya warga yang kompak yang mampu membuat kota Semarang menjadi hebat. Maka hari ini, kita jadikan Depok sebagai pusat wisata kuliner yang sehat," ujar Hendi.
"Karena menjadi komitmen kami juga bahwa pengembangan sektor pariwisata Kota Semarang harus berdampak pada kesejahteraan sedulur-sedulur," pungkas Wali Kota Semarang itu.
Namun di sisi lain, Hendi berharap sinergitas antara masyarakat dan pemerintah dalam program area kuliner malam hari tersebut dapat sustain, sehingga dirinya menghimbau agar seluruh pihak yang terlibat untuk saling menjaga.
“Kegagalan pusat kuliner itu salah satunya adalah ketika booming, penjualnya mrema atau menaikkan harga yang tidak wajar. Misal es teh yang semula 2 ribu jadi 10 ribu. Kalau seperti itu Saya pastikan akan gagal konsepnya. Mari kita jaga bersama, Insyaa Allah pendapatan pariwisata akan naik," tuturnya.
"Termasuk terkait kebersihan, saya minta supaya setiap kali selesai kegiatannya pada malam hari, tenda harus bersih, tidak ada sampah juga yang tertinggal,” pesan Hendi.
Terkait konsep penyelenngaraan kuliner malam di Kota Semarang sendir, Hendi melurukan jika tidak ada penutupan jalan yang dilakukan.
Misalnya untuk area kuliner malam di Jalan Depok, baik tenda UMKM maupun food truck yang berjualan hanya dilokalisir pada sebagian ruas jalan.
“Jalan tidak ditutup. Sebagian lajur nanti untuk tenda jualan dan food truck sebagian untuk kendaraan melintas,” tegasnya.
"Dan untuk kantong parkir sendiri disediakan dua titik di sisi timur dan sisi barat Jalan Depok," tambahnya.
Sementara itu Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki mengatakan festival kuliner merupakan salah satu pendorong UMKM kuliner makin maju.