Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Heboh Temuan Gading Gajah Purba 3 Meter di Sragen, Penemu Tak Ingin Fosil Diganti Uang Rokok

Puryanto tak sengaja temukan fosil gading gajah purba Desa Bonagung, Kecamatan Tanon, Sragen.

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Puryanto tak sengaja temukan fosil gading gajah purba Desa Bonagung, Kecamatan Tanon, Sragen.

Lokasi penemuan di ladang keponakannya, Giyono.

Mereka awalnya hendak membuka lahan untuk ditanami jagung, lahan tersebut sudah hampir lima tahun tidak digarap.

Naga Resmi Jadi Vokalis Ada Band, Gitaris Lyla: Bohong Kalo Kita Gak Kecewa

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Hujan Lebat Tiga Hari, Ada Sirkulasi Siklonik

Sahabat Egy Maulana Vikri Resmi Diperkenalkan PSIS Semarang sebagai Rekrutan Baru

Saat menemukan itu mereka mengira bahwa barang tersebut bahan peledak.

"Ketika itu saya nyangkul lalu kena batunya itu.

Saya kira ada banyak besi atau takutnya itu bahan peledak sehingga saya awalnya takut.

Saya gali lagi ternyata batu," jelas Puryanto ketika ditemui di kediamannya, Senin (27/1/2020).

Puryanto ketika itu memang hanya bersama keponakannya, Giyono.

Mereka pertama kali menemukan, Rabu (22/1/2020) lalu.

Rabu itu dia berhasil menemukan tiga serpihannya gading tersebut.

Merasa penasaran akhirnya pada Jumat dirinya mencoba mencari serpihan fosil tersebut bersama beberapa warga lain.

Jika ditata berurutan serpihan tersebut mencapai tiga meter lebih.

Fosil gading gajah yang terdiri atas lebih dari 20 serpihan itu kini berada di kediaman Puryanto di Dukuh/Desa Bonagung RT 25 Kecamatan Tanon.

Puryanto juga mengaku belum berniat melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian ataupun pemerintah desa.

Dia berniat ingin mencari lebih banyak fosil terlebih dahulu.

"Belum lapor ke siapa-siapa karena masih dalam tahap pencarian.

Tapi kami kecolongan ada media datang ke sini jadi ramai ya.

Kami belum sempat mencari lagi, baru tiga hari pencarian," lanjut dia.

Puryanto pribadi berkeinginan jika fosil gading gajah tersebut di dijadikan monumen desa sehingga banyak orang yang akan mengunjungi desanya.

Namun jika diminta pihak Sangiran dirinya juga mengikhlaskan.

"Kalo diminta juga gak papa, tapi ini penemuan bukan saya sendiri.

Berhubung ada teman ada masyarakat inginnya ya diganti uang yang sebanding.

Takutnya itu dikasih hanya sekedar uang rokok kan ya itu tidak sesuai," lanjut dia.

Dia juga mengakui bahwa barang tersebut merupakan bukan miliknya pribadi namun juga milik pemerintah dan aset cagar budaya.

Kepala Desa Bonagung, Suwarno kepada Tribunjateng.com mengatakan di desanya memang pernah menemukan fosil kepala kuda nil, paha gajah, menjangan sekitar 2015 lalu.

Atas penemuan fosil gading gajah ini dia berharap penemu fosil dan Situs Purbakala Sangiran bisa memberikan solusi yang telah disepakati bersama-sama.

"Harapan kami ya kalau bisa digunakan.

Kalau dikasih museum desa pastikan harus dianggarkan dari dana desa, padahal ini sudah ditetapkan.

Mungkin kalau bisa ya di tahun 2021," kata dia. (Mahfira Putri Maulani)

Setelah Jalan Depok, Jalan Singosari dan Veteran Semarang Menyusul Jadi Area Kuliner Malam

Bibi Ardiansyah Disebut Bangkrut dan Nganggur, Vanessa Angel: Dia Masih Jual Bahan

BREAKING NEWS: Kecelakaan Truk Muatan Besi Terguling di Jalan Prof Hamka Ngaliyan Semarang

Begal Payudara Makin Marak di Cilacap, Dua Warga Kesugihan Jadi Korban, Ini Ciri-ciri Pelaku

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved