Menteri Edhy Prabowo Resmikan Gudang Garam Nasional di Pati, Bupati Singgung Anjloknya Harga Garam
Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Edhy Prabowo meresmikan Gudang Garam Nasional di Desa Sambilawang, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pat
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: muh radlis
2020 ini hanya 200 sampai 350 rupiah, tidak imbang dengan tenaga yang dikeluarkan,” ungkapnya.
Haryanto berharap, pemerintah pusat bisa memberi solusi terbaik terkait persoalan ini.
Bila memungkinkan, lanjutnya, sebaiknya ada harga eceran terendah, atau harga dasar untuk garam.
Terkait penempatan Gudang Garam Nasional di Pati, ia mengatakan, ini adalah keputusan yang tepat. Sebab, Pati memang merupakan produsen garam berskala besar.
Bahkan, tingkat produksi garam di Kabupaten Pati nomor dua di Indonesia, setelah Madura.
Haryanto menyebut, pada 2017, produksi garam di Pati mencapai 115.835 ton.
Jumlah ini meningkat pada 2018, yakni 320 ribu ton, dan meningkat lagi pada 2019, yakni 350 ribu ton.
“Dengan adanya gudang ini, para petani bisa menyimpan garamnya, dikelola oleh koperasi.
Kalau harga jual sudah sesuai harapan, bisa dijual.
Mudah-mudahan segera ada solusi terbaik dalam rangka memberi pemberdayaan ekonomi pada petani garam,” tandasnya.
Senada, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen juga menyoal rendahnya harga garam.
“Saat ini petani garam masih menangis, perlu diselamatkan.
Padahal, Jawa Tengah ini penyumbang garam terbesar kedua setelah Jawa Timur.
Paling unggul (di Jawa Tengah) ialah Kabupaten Pati, disusul Rembang, Brebes, Demak, dan Jepara,” ucap dia.
Taj Yasin mengatakan, sebetulnya pemerintah pusat telah memberi bantuan yang tidak sedikit untuk mendukung pergaraman di Jawa Tengah.