Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kisah Pendiam Si Raja Tega Bunuh Dua Belantik Sapi dengan Sadis, Setelah Diracun Dihantam Pakai Besi

Siapa menyangka Mulyadi yang selama ini dikenal sebagai sosok yang pendiam. Ternyata di balik diamnya tersebut, ternyata Mulyadi

Dokumen Polres Lampung Tengah
Tersangka Mulyadi (kanan) menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan dua makelar sapi di Mapolres Lampung Tengah, Jumat (31/1/2020 

Bukannya menolong, Mulyadi malah memukul Nursodik dengan sebatang besi.

Setelah Nursodik terkapar, Mulyadi menemui Sukirno yang sudah mual dan pusing.

Sukirno sempat menanyakan di mana posisi Nursodik.

"Oleh pelaku, korban Sukirno juga dibawa ke belakang rumah. Sama seperti Nursodik, Sukirno juga dihabisi dengan sebatang besi, dipukul di bagian badan dan kepala," katanya.

Motif Pembunuhan

Dalam reka ulang kasus pembunuhan makelar sapi, Mulyadi sudah meniatkan untuk meracun korbannya, Nursodik.

Mulyadi kesal karena korban tak membayar utang yang dititipkan oleh temannya.

"Karena waktu saya ke Lampung Timur (nagih utang), dia (Nursodik) tidak mau bayar. Saya kesal. Memang sudah niat saya buat meracun dia," kata Mulyadi.

Mulyadi lalu membeli racun babi hutan di sebuah warung di Lampung Timur.

Keesokan harinya, Mulyadi melaksanakan rencana pembunuhan itu.

"Saya pura-pura mau beli sapi. Tapi saya minta anterin (ke rumah pelaku)," ujar Mulyadi.

Keesokan harinya, Kamis (31/10/2019), transaksi jual beli sapi dilakukan.

Kedua korban mendatangi rumah Mulyadi di Bumiratu Nuban.

Korban dan pelaku menyepakati harga sapi yang akan dijual.

Namun, Mulyadi menetapkan harga sapi setelah memotong utang korban.

"Dia gak mau (pembayaran dipotong utang). Dia maunya supaya sapi dibayarkan penuh," ujar Mulyadi.

Lalu terjadi pembunuhan keji tersebut (Tribunlampung.co.id/Syamsir Alam)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved