Wanita Pengantin Baru Kabur dari Rumah, Ditemukan Tewas Tanpa Busana dengan Usus Terburai
Seorang wanita pengantin baru, Raskami Surbakti (21), ditemukan tewas tanpa busana di lokasi galian C.
TRIBUNJATENG.COM - Seorang wanita pengantin baru, Raskami Surbakti (21), ditemukan tewas tanpa busana di lokasi galian C.
Polres Binjai terus menyelidiki motif tewasnya perempuan yang baru menikah tiga bulan lalu itu.
Dugaan sementara, Raskami warga Desa Belinteng, Sei Bingai, Langkat, Sumut, ini tewas dibunuh.
Dugaan itu mencuat karena jasadnya ditemukan dengan keadaan usus terburai.
• Kecelakaan di Pantura Demak, Pengendara Kawasaki Ninja 250 Tewas Terlindas 2 Truk
• 5 Bulan Menikah, Cut Meyriska Sebut Roger Danuarta Sering Menghalanginya Cari Pahala
• 3 Pemuda Cilacap Mabuk dan Bikin Onar di Jalan Hasanuddin Semarang, Pukul Kaca Mobil yang Melintas
• 300 Karyawan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Asal China Dilarang Kembali ke Indonesia
Selain itu, ia diduga sengaja dibuang ke lokasi Galian C di Dusun Tanjung Putri, Desa Namu Ukur Utara, Sei Bingai.
Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Wirhan Arif mengatakan, pihaknya masih menyelidiki dugaan bahwa Raskami adalah korban pembunuhan.
Di lokasi penemuan jenazah, petugas mendapatkan sejumlah barang milik korban, berupa jam tangan, celana dalam dan anting-anting.
"Penyidik Unit Pidum Polres Binjai masih melakukan penyelidikan terkait hal tersebut.
Suami korban juga sudah diperiksa.
Hasilnya, diketahui kalau korban sudah kabur dari rumah sejak Rabu (29/1/2020) kemarin.
Korban diduga dibunuh," kata Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Wirhan Arif.
AKP Wirhan menuturkan, suami korban diminta keterangan di Mapolres Binjai.
Hasil pemeriksaan, antara suami dan istri yang baru menikah tiga bulan ini sempat cekcok adu mulut.
Gara-gara cekcok itulah, korban kemudian pergi meninggalkan rumah.
"Keluarga korban sempat mencari keberadaannya.
Namun korban malah ditemukan tak bernyawa,” ujarnya.
”Saat ini masih menunggu hasil visum dari RSUD Djoelham Binjai.
Nanti akan diinformasikan kalau ada perkembangan," ujar Kasat Reskrim AKP Wirhan.
Berawal dari Penemuan Warga
Diketahui, jenazah Raskami pertama kali ditemukan oleh M Adi Gurusinga (47) warga Dusun Bandar Meriah, Desa Namu Ukur Utara, Sei Bingai, Kamis (30/1/2020) siang.
Saat itu Adi sedang bekerja sebagai operator alat berat eskavator di lokasi Galian C.
Adi kemudian melaporkan temuan itu kepada mandornya bernama Iwan Ketaren (47), warga Dusun Tanjung Putri, Desa Namu Ukur Utara, Sei Bingai.
Mandor pun menginformasikan hal ini ke Kadus Tanjung Putri.
Selanjutnya informasi direspon petugas dari Polsek Sei Bingai dan Tim Inafis Polres Binjai.
Setiba di lokasi, petugas langsung melakukan olah tempat kejadian perkara.
"Belum diketahui pelaku.
Masih penyelidikan.
Jenazah sempat dibawa ke Puskesmas Namu Ukur Selatan dan kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Djoelham untuk dilakukan otopsi," kata Humas Polres Binjai, AKP Siswanto Ginting.
Kisah Pilu Pengantin Baru
Di tempat terpisah, pasangan pengantin baru di Manado, Gung Akbar (26) dan Rosna Sartika Kandong (27), juga mengalami kisah tragis.
Pengantin baru itu ditemukan tewas di kamar kosnya di Kelurahan Komo Luar, Lingkungan II, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sabtu (11/1/2020).
Gung Akbar adalah seorang PNS sedangkan Rosna adalah manajer rumah makan.
Keduanya baru menikah 9 November silam.
Berdasarkan hasil autopsi luar, di kedua mayat ditemukan luka tusukan di bagian tubuh yang berbeda.
Pada mayat sang suami, luka tusukan pisau ditemukan menghujam dada dekat dengan jantung.
Sementara, luka sayatan di leher ditemukan pada jenazah sang wanita.
Polresta Manado telah memeriksa enam saksi terkait tewasnya pasangan suami istri di Manado.
"Terkait kasus tersebut, polisi sudah memeriksa enam saksi, di antaranya penjaga kos, karyawan teman kerjanya korban perempuan yang di Richeese, juga ada saksi yang sempat nginap satu malam di situ.
Kemudian ada penjual di sekitar kos-kosan situ," kata Kasat Reskrim Polresta Manado AKP Tommy Aruan, Selasa (14/1/2020).
Ia menambahkan, polisi juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dari hasil olah TKP, semua pintu dikunci dari dalam.
Menurut dia, sejauh ini belum ada temuan orang luar.
"Kami masih menduga kasus ini hanya dua orang itu saja," kata dia.
Ia menegaskan, tewasnya pengantin baru tersebut belum bisa disimpulkan.
Polisi juga sudah melakukan otopsi jasad kedua korban.
Dari hasil otopsi, kematian pasangan pengantin baru itu akibat beberapa luka tusukan di bagian tubuh yang vital.
Di tubuh laki-laki didapati luka tusukan di bagian dada sebelah kiri yang menembus jantung.
Sedangkan pada perempuan, ada sekitar 14 luka.
Namun, yang paling fatal dan menyebabkan kematian itu adalah luka tusukan di sebelah leher bagian kanan yang menembus saluran pernapasan.
"Di tubuh perempuan juga ada luka tusuk yang menembus di bagian paru-paru," ujar Tommy.
Hasil pemeriksaan CCTV tak ada hal mencurigakan.
Polisi belum menemukan orang lain masuk dalam kamar.
"Kamar terkunci dari dalam. Analisa CCTV, tidak ada orang mencurigakan masuk dalam kos-kosan," katanya.
Polisi telah menyita 3 ponsel milik kedua korban, tapi sempat kesulitan karena ponsel tersebut terkunci.
"Kuncinya informasi terkait kasus ini itu ada di handphone, tapi handphone tersebut dilock," ujar AKP Thommy.
Saat ini ketiga handphone tersebut dibawa ke Polda Sulut untuk bantu diselidiki.
"Ketiga handphone milik korban sudah dibawa ke Polda Sulut, jika tidak bisa juga terpaksa akan dikirim ke Mabes Polri di Jakarta," ucapnya.
Kasat Reskrim AKP Thommy Aruan mengungkapkan kronologi penemuan mayat suami istri tersebut berawas saat teman korban perempuan mendatangi kos kedua korban atas perintah bos.
Korban seharusnya sudah mulai bekerja pada pukul 14.00 tapi belum masuk kerja hingga pukul 16.00 Wita.
Andika Otaya (19), teman kantor korban mengintip ke dalam kamar.
Dia melihat bercak darah di dinding kamar, kemudian bersama penjaga mendobrak pintu kamar korban.
Mereka melihat kedua korban sudah dalam keadaan tak bernyawa dalam keadaan berlumuran darah.
"Saya menggedor pintu, namun pintu terkunci. Saya mengintip, ternyata ada bercak darah di dinding dan sempat melihat pisau. Lalu penjaga kos mendobrak pintu kos tersebut. Setelah terbuka, saya melihat keduanya telah meninggal dunia dalam posisi telentang," ujar Andika.
Penjaga kos, Joni Anna (39) mengatakan, sekitar pukul 00.00 Wita (Pukul 12 malam), ia melihat Gung keluar untuk mengambil makanan melalui jasa pesan antar dan kemudian langsung masuk ke kamar.
"Sekitar pukul 00.30 Wita, saya melihat istrinya Rosna masuk ke dalam kamar.
Setelah mereka berdua di dalam kamar, saya sudah tidak mendengar lagi ada suara atau keributan," kata Joni.
Keesokan harinya, sekitar pukul 16.00 Wita, Joni didatangani teman dari pasangan suami istri tersebut dan ingin bertemu korban Rosna.
Kemudian, lelaki tersebut menggedor pintu dan mengintip dari lubang kecil.
Lelaki itu kemudian memanggil Joni dan memberitahu bahwa ada darah di tembok.
"Mendengar itu, saya mengintip juga, dan ternyata betul.
Kemudian saya mengambil linggis dan membuka paksa kamar mereka.
Ternyata mereka berdua telah meninggal dunia, lalu saya menghubungi kepala lingkungan dan beberapa saat kemudian petugas dari kepolisian datang," kata Joni. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sempat Cekcok Dengan Suami dan Kabur, Wanita Pengantin Baru Ditemukan Tewas Dengan Usus Terburai
• Kisah Perempuan Maling Beruntung di Semarang, Dilepas Korban Lantaran Iba Sampai Bersimpuh di Kaki
• Siswi SMP Meninggal di Gorong-gorong, Ayah Kandung Tak Hadir di Pemakaman Jadi Hal Ganjil
• Pertamina Siapkan Sistem Baru Pengisian BBM, Tak Layani Full Tank
• Berikut Ini Daftar Merek Hp Android dan iPhone yang Tak Bisa Gunakan WhatsApp Mulai 1 Februari 2020