Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Mahasiswa Blokade Jalur Pantura Semarang, Ini Isi Tuntutan PMII UIN Walisongo untuk Presiden Jokowi

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) UIN Walisongo Semarang menggalakan seruan aksi evaluasi 100 hari kerja Jokowi

Penulis: iwan Arifianto | Editor: galih permadi
TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) UIN Walisongo Semarang mengalakan seruan aksi evaluasi 100 hari kerja Jokowi, melakukan longmarch dari Kampus 2 UIN Walisongo sampai di depan Gedung kampus 1 , Senin (3/2/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) UIN Walisongo Semarang menggalakan seruan aksi evaluasi 100 hari kerja Jokowi, di depan Gedung kampus 1 UIN Walisongo , Senin (3/2/2020).

Korlap Aksi, Nanang Bagus Yuliadi mengatakan aksi tersebut merupakan pengingat bagi pemerintahan Jokowi untuk mengevaluasi kembali kinerjanya dalam 100 hari di periode kedua.

Kemudian mendorong pentingnya mengeluarkan kebijakan yang pro rakyat.

Wajah Zikria Dzatil Wanita Cantik, Penghina Risma Ditangkap : Saya Ketakutan, Seperti Dikejar-kejar

Rugi Luar Dalam Seusai Tiba di Semarang, Tak Cuma Diperkosa, Harta Wanita Brebes Ini Juga Digondol

Liputan Khusus: Siapa Beking Tambang Galian C Ilegal di Jawa Tengah, Ini Kata ESDM Jateng

Pecah Telur, PSIS Semarang Dapat Sponsor Lagi, Idealnya 5 Sponsor Arungi Liga 1 2020

"Kami terjun ke jalan Pantura untuk mengingatkan Pemerintahan Jokowi bagaimana janji-janji politik mereka merealisasikan dan menghadirkan perubahan bagi masyarakat. Apakah sudah sejahtera rakyat merasakan kinerja Jokowi sampai detik ini?,"  katanya.

Menurut Nanang setidaknya ada empat tuntutan Mahasiswa PMII UIN Walisongo.

Pertama mendesak pemerintah mencabut kebijakan kenaikan iuran BPJS, serta menuntut pemerintah untuk membenahi sistem pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.

Kedua mendesak Presiden Jokowi untuk mendukung penuh kinerja KPK, meninjau kembali UU KPK dan mengusut tuntas segala skandal korupsi yang menciderai Demokrasi.

"Khusus untuk tuntutan kenaikan BPJS kami lakukan protes juga dengan aksi teatrikal yang menceritakan akibat kenaikan BPJS yang semakin menyusahkan rakyat, " jelasnya.

Tuntutan berikutnya, lanjut Nanang, menuntut DPR dan Pemerintah untuk tidak mengambil kebijakan sepihak Terkait pembentukan UU Omnibus law dan mengutamakan transparansi dengan melibatkan lebih banyak civil society.

"Terakhir kami menolak wacana kebijakan pemerintah yang mencabut subsidi LPG 3 kg sebagai solusi atas problematika skema pembagian subsidi LPG tersebut dan menuntut pemerintah mencari kebijakan logis dan tepat agar problematika itu teratasi," bebernya.

Nanang berharap aksi ini menjadi alarm atau pengingat kepada seluruh aktivis kampus di Indonesia agar ikut mengkiritisi kebijakan Jokowi terutama di kinerja 100 hari kerja periode kedua.

"PMII UIN Walisongo mengerahkan 20 orator dan 250 mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi ini," tuturnya
(iwn)

Resmi, Achmad Jufriyanto Hengkang dari Persib, Data Transfermarkt Pindah Bhayangkara FC Tim Ezechiel

Berita Kecelakaan: Fortuner Tabrak 6 Kendaraan, Baru Berhenti Usai Tabrak Truk, Satu Korban Tewas

Lusi Ubah Pekarangan Jadi Kebun Bunga Anggrek, Sering Jadi Rujukan Komunitas Penganggrek

Berawal Hobi Nonton Film Ninja Jepang, Syamsul Warga Kendal Produksi Pedang Catana

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved